Regional

Ratusan Hektar Lahan Pertanian Kekeringan di Maros

-Dok/akarberita-

AKARBERITA.COM, Maros – Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Maros, mencatat 115 hektare areal persawahan mengalami kekeringan dampak fenomena iklim el nino.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan, 115 hektar sawah tersebut berada di Kecamatan Maros Baru dan Mandai.

Terkait hal itu, kata Chaidir, pihaknya membentuk satgas di Dinas Pertanian yang akan bergerak untuk memantau persawahan yang terdampak kekeringan.

“Untuk melihat bagaimana sawah-sawah kita, barangkali ada yang membutuhkan penyaluran air dari sungai, pompanisasi, akan kita bantu penyaluran air bersihnya ke sawah-sawah,” katanya.

Selain itu, jelas Chaidir, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi agar pertani mendapatkan bantuan benih dan bibit. “Baik yang baru mau menanam, maupun petani yang mengalami gagal panen,” tuturnya.

Mantan Ketua DPRD Maros itu mengatakan, ada beberapa kecamatan yang terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.

“Ada beberapa kecamatan yang memang berdampak pada kondisi alam ini. Paling parah di Kecamatan Bontoa, juga ada Lau, Maros Baru, dan Marusu. Sedangkan yang stabil ada Bantimurung, Simbang, Camba dan Cenrana,” bebernya.

Satgas lain yang dibentuk, kata Chaidir lagi, yakni yang nantinya bertugas menyalurkan air bersih ke kecamatan-kecamatan yang terdampak

“Sebenarnya satgas ini sudah bekerja sejak beberapa pekan lalu, hanya saja baru dilepas secara resmi hari ini dan Alhamdulillah yang terlibat cukup banyak bahkan hari ini ada 25 tangki air yang akan didistribusikan,” ujarnya.

Ketua PMI Maros ini menambahkan, karena banyaknya tim yang bergabung sehingga pihak BPBD selaku koordinator akan mengatur titik-titik pendistribusian air bersih tersebut.

Ada beberapa tim yang bergabung selain BPBD yang merupakan koordinator, seperti PDAM Maros, pemadam kebakaran, Abu Darda, PMI Maros, Baznas, Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Payau serta Kostrad.

Chaidir mengatakan, penyaluran air bersih ini merupakan program jangka pendek untuk penanggulangan kekeringan di wilayah yang terdampak.

“Sedangkan untuk jangka panjang Pemkab Maros sedang berusaha membangun penuntasan booster di Kecamatan Bontoa untuk PDAM, kita anggarkan sebesar Rp2 miliar tahun ini. Semoga tahun ini tuntas dan tahun depan masyarakat sana sudah bisa merasakan air PDAM,” katanya.

Program penyaluran air bersih ini akan terus dilakukan sampai kemarau selesai. “Informasi yang kami terima dari BMKG, kemungkinan kekeringan akan terjadi sampai bulan November, sehingga BPBD bersama tim lain akan terus menyalurkan air bersih sampai musim kemarau berakhir,” jelasnya.

Chaidir juga mengapresiasi keterlibatan Satuan Brigif Para Raider Kostrad Kariango yang turut membantu menyalurkan air bersih. “Dari Kostrad Kariango kebetulan mereka juga punya tangki air sehingga turut membantu menyalurkan air bersih. Sekitar 10 personil yang diturunkan untuk penyaluran air bersih ini,” tandasnya.

(Naila)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!