AKARBERITA.com, Makassar – Beberapa figur calon wakil presiden mulai mencuat kepermukaan dan merebut simpatik masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). Di antaranya yang secara terang-terangan menyatakan siap bertarung dilaga demokrasi lima tahunan tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dan mantan ketua Umum KPK Abraham Samad.
Hamdan misalnya, mengaku mendapatkan mandat lansung dari koalisi masyarakat adat yang tergabung dalam Raja dan Sultan se-Nusantara menjadi alasannya untuk ikut dalam bursa wapres pada pilpres 2019 mendatang.
Sementara Ketua Umum Yayasan Raja Sultan Se-nusantara (Yarasutra) Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengatakan, mandat yang diberikan pada Hamdan karena dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidang ketatanegaraan, sehingga dianggap layak untuk menjadi pemimpin bangsa ke depan.
“Alasan itu didasari atas kiprahnya sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan sebagai Perumus Perubahan UUD 1945. Selain itu, Hamdan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum DPP Syarikat Islam yang merupakan organisasi pergerakan tertua di Indonesia yang fokus utamanya sekarang dalam gerakan ekonomi dan pendidikan,” paparnya.
Diketahui, nama Hamdan dikenal karena keputusan-keputusannya dinilai tegas. Keputusan MK yang paling menyita perhatian publik hingga dunia internasional adalah penolakan terhadap gugatan sengketa Pemilu Presiden yang diajukan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada 2014 lalu. Keputusan tersebut telah memastikan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berkekuatan hukum tetap. Setelah sengketa Pilpres 2014 itu, nama Hamdan viral. Selain karena sikapnya yang tegas, Hamdan digemari lantaran parasnya yang tampan dan berwibawa.
Sementara Abraham Samad juga akan okmendeklarasikan diri sebagai capres di Anjungan pantai losari Makassar.
Hal ini kemudian dibeberkan oleh, Ade Irma Suriyanti salah seorang kordinator relawan pemenang Abraham di Makassar.
“Rencananya pak Abraham juga akan melakukan deklarasi untuk maju sebagai presiden pada tanggal 4 Mei 2018 mendatang,”kata Irma
Keputusan untuk maju menjadi calon presiden ataupun wakil presiden pada pilpres nanti masih akan didiskusikan kepada rekan-rekan. “Panitia sementara merampungkan kegiatan dan jelas dalam tahapan persiapan,”jelasnya.
Namun Irma memaparkan kepastian tersebut akan menjadikan sejarah baru bagi masyarakat Sulsel dimana majunya mantan ketua KPK dengan tagline “Panglima Anti Korupsi” ini menjadikan nafas segar setelah mencuatnya figur – figur dari timur.
Selain itu, pendiri lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi tersebut juga telah menyiapkan strategi menjelang deklarasi akbar tersebut.
(Yudha)