Halo Kecamatan

Unik, Ini Cara Masyarakat Bacukiki Berbagi ke Sesama Warga

AKARBERITA, Parepare – Terkenal dengan kehidupan masyarakatnya yang dinamis dan masih sarat akan budaya dan adat istiadat, warga yang bermukim di RW 5 Lappa Anging, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare punya cara unik dan tersendiri dalam berbagi terhadap sesamanya.

Mereka menyebutnya “Jimpitan” yaitu pengumpulan sesuatu yang dilakukan dari rumah ke rumah dengan jumlah sedikit secara kontinyu sesuai dengan keikhlasan/kerelaan pemberi.

Tradisi Jimpitan yang diterapkan masyarakat Bacukiki khususnya di Lappa Anging ini ternyata sudah berjalan beberapa tahun terakhir dan masih aktif sampai sekarang, bahkan jumlah Kepala Keluarga yang tergabung dalam komunitas ini selalu bertambah.

“Karena tradisi ini kami anggap sangat cocok diterapkan diwilayah kami yang semangat gotong royongnya masih tinggi, walaupun sedikit tapi sangat berarti bagi warga yang membutuhkan. Dan Alhamdulillah masyarakat sekitar menyambut baik bahkan banyak yang ikut berpartisipasi,” ujar Susilawati, Ketua RW 5 Lappa Anging.

Susi menjelaskan, warga yang tergabung dalam komunitas ini wajib meletakkan sejimpit beras setiap kali hendak memasak ke dalam kaleng kecil yang sudah disiapkan yang digantungkan di depan rumah.

“Memang tidak seberapa jumlah jimpitan beras yang kami kumpulkan, biasanya kami jemput setiap hari jumat kemudian kita akan salurkan ke warga yang kurang mampu. Meskipun sedikit ternyata mampu memberikan efek kebahagiaan tersendiri. Ada perasaan haru bisa membantu secara rutin meski hanya sedikit,” terang Susi.

Sementara Camat Bacukiki Iskandar Nusu mengaku sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan warganya dengan menerapkan tradisi Jimpitan untuk berbagi terhadap sesama. Menurutnya, program jimpitan ini sudah dijalankan sejak zaman nenek moyang terdahulu dan memberikan banyak pembelajaran yang sangat berharga.

“Disini kita bisa belajar menyisihkan sebagian rezeki, belajar tentang kepedulian sekaligus semangat gotong royong yang belakangan ini mulai tergerus era modernisasi. Disamping secara tidak langsung membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” paparnya.

Senada dengan Camat Bacukiki, Supardi Lurah Watang Bacukiki pun turut mengapresiasi penerapan tradisi jimpitan yang secara tidak langsung melestarikan tradisi yang sarat akan pembelajaran ini.

“Jimpitan adalah kearifan lokal masyarakat yang perlu terus dipelihara, bahkan kalau perlu tradisi yang patut ditiru sebab didalamnya ada kesadaran untuk menjaga dan mewujudkan kemakmuran lingkungan tempat tinggal secara bersama-sama,” tandasnya.

(Gits)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!