Hukum & Kriminal

PerDIK Sulsel Akan Kawal Difabel Korban Trafficking

AKARBERITA.com, Makassar – Kasus perkosaan dan perdagangan manusia atau trafficking yang menimpa perempuan NT, 26, penyandang difabel tunatungu yang sempat disekap selama sebulan oleh Nasriyanto Syarif, 24, warga Jalan Pelita Raya Lorong 2 , Kota Makassar, menjadi perhatian Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Direktur PerDIK Sulsel Abdul Rahman memastikan, pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Menurut Abdul, perbuatan pelaku adalah kejahatan luar biasa, karena telah memperdagangkan korban dengan tujuan mendapat keuntungan.

“Selain melakukan kekerasan seksual, pelaku juga memperdagangkan korban. Hasilnya untuk membeli narkoba jenis sabu,” papar Rahman saat mengunjungi korban di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, bersama Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar Mukhtar Tahir, Selasa (27/11).

Bahkan, kata Abdul, keterangan polisi menyebutkan jika pelaku juga dengan sengaja memaksa korban korban mengkonsumsi narkoba. Selain tindak kekerasan fisik lainnya.

Pihaknya, jelas Rahman, juga telah berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sulsel dan Polsek setempat, sembari mengumpulkan keterangan korban. Dan sebagai pendampingan hukum, katanya, PerDIK Sulsel ikut menurunkan tim pengacara dan paralegal untuk mengawal kasus tersebut. “Koordinasi dan bekerjasama dengan lembaga perwakilan difabel, seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, juga kami lakukan,” jabarnya.

Sementara Kepala Dinsos Makassar Mukhtar Tahir berjanji akan mengikuti perkembangan kasus kejahatan terhadap korban. “Kami akan ikut mengawal kasus tersebut, agar korban bisa mendapatkan keadilan hukum,” katanya.

Sekadar diketahui, Timsus Polda Sulsel berhasil mengamankan pelaku penculikan difabel, usai mengkonsumsi narkoba jenis Sabu, pada Sabtu (24/11) pekan lalu, sekitar pukul 22.00 Wita.

Menurut orang tuanya, anak ketiga dari sembilan bersaudara itu mengalami luka memar di pahanya, luka benjol di kepala, luka memar di dahi dan leher sangat sakit bila digerakkan akibat sering dicekik oleh pelaku.

Sebelumnya, orang tua dan kerabatanya mencari sendiri keberadaan anaknya.

(Yudha)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!