Opini
Oleh: Fachrul
(Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada)
Kasus penganiayaan yang melibatkan anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu berbuntut panjang. Rafael Alun Trisambodo, ayah dari tersangka Mario Dandy Satrio turut diperiksa harta kekayaannya. Termasuk sejumlah rumah dan kendaraan mewah yang dimiliki.
Soal harta milik Rafael Alun Trisambodo mulai dari mobil Rubicon, Land Cruiser, motor Harley Davidson. Menyatakan kendaraan-kendaraan tersebut bukan miliknya, itu semua diakui saudara Rafael Alun sebagai bukan milik dia. Namun merupakan milik pihak lain.
Sudah tidak kaget lagi, banyak pejabat/oknum yang terlibat korupsi selalu menitipkan harta nya dengan nama orang lain dan dengan iming-iming bayaran uang sebagai ganti nama yang digunakan.
Dan harusnya jajaran penegak hukum mulai menyusuri rekening gendut para pejabat, semuanya harus diperiksa. Apakah sesuai gaji dengan harta yang dimiliki.
Dari kasus ini, jangan sampai terulang lagi aparat pemerintah memberikan pelayanan yang tidak baik, apalagi disertai dengan perilaku yang kerap arogan dan pamer kekuasaan serta pamer harta. Ini mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, khusunya DJP.Gaya hidup mewah tersebut tidak cocok dengan nilai-nilai organisasi. Dan inti dari program reformasi birokrasi yang dijalankan oleh pemerintah ini adalah rakyat terlayani dengan baik, secara efektif dan akuntabel.
Rekomendasi
Perlunya audit besar besaran di kalangan pegawai pajak setelah munculnya kasus kekayaan tidak wajar salah satu pegawainya ke publik.
Hal ini meresahkan masyarakat biasa yg membayar pajak mengetahui bahwa ada orang yang menyalahgunakan jabatannya untuk menghindari pajak tapi tidak ketahuan.
Jika tidak dilakukan, hal ini bisa membuat masyarakat kehilangan kepercayaan dan membuat pemasukan negara dari pajak menurun yg disebabkan turunnya angka masyarakat yg membayar pajak sebagai dampak dari kasus ini.
(*****)
