Daerah

Giliran Legislator NasDem Pertanyakan Proyek Patung Kuda

AKARBERITA.com, Parepare – Anggota Komisi III DPRD Kota Parepare Heri Ahmadi, ikut angkat suara terkait proyek revitalisasi taman Cappa Galung di Kecamatan Bacukiki Barat. Meski mengaku melakukan aksi walk out sebelum proyek tersebut diputuskan oleh rapat gabungan pada pembahasan APBD Perubahan 2017 lalu, namun pihaknya pun memastikan jika anggaran revitalisasi taman yang sebelumnya taman buku tersebut, berada di angka Rp850juta.

Heri mengaku tidak ikut saat pembahasan hingga diputuskannya anggaran revitalisasi taman Cappa Galung, namun pihaknya tahu jika pengajuan pembangunan dua patung yang sebelumnya disodorkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parepare pada APBD Perubahan, seluruhnya ditolak dengan pertimbangan tidak relefan dengan kondisi Parepare. “Dan saya tahu, jika akhirnya anggaran revitalisasi taman yang diajukan DLH Parepare itu diterima setelah sempat ditolak dengan angka Rp850 juta. Dan pembangunannya tanpa patung,” tegasnya.

Baca Juga: Proyek Patung Kuda Senilai Rp965 Juta Menuai Sorotan

Pihaknya, kata legislator NasDem tersebut, memang sejak awal tidak pernah setuju dengan pengajuan pembangunan patung yang diusulkan DLH Parepare. Diketahui, pembangunan dua patung yang sempat diajukan DLH Parepare yakni patung kerbau dan patung kereta kencana. “Kami tidak pernah setuju dengan adanya patung. Hanya pemborosan,” katanya.

Di sisi lain, kata Heri lagi, pengusulan pembangunan patung ketika itu, pun dianggap tidak memebri manfaat bagi masyarakat, lantaran tingkat kemiskinan dan pengangguran di Parepare masih terbilang sangat tinggi.

Berita Terkait: Legislator Gerindra Tantang DPRD Parepare Gunakan Hak Angket

Terkait perubahan item dan adanya kenaikan anggaran dari yang ditetapkan pada rapat gabungan, kata Heri lagi, pun oleh pihaknya tidak pernah diketahui. Nanti saat pelaksanaannya, kata dia, barulah sejumlah anggota DPRD mengaku kaget karena DLH Parepare tetap mendatangkan sembilan patung kuda.

“Jangan buat bingung masyarakat. Pemerintah sendiri yang kerap mengumandangkan Parepare sebagai kota Santri dan kota Ulama, tapi justru mengutamakan pembangunan patung. Kita tidak tahu, mau dibawa kemana Parepare ini.

(Abe)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!