Opini

Catatan Enam Bulan Pertama Mahasiswa Parepare di Negeri Paman Sam

Pertama kali menginjakkan kaki di negeri Melting Pot USA, tepat pada awal bulan puasa dan menjadi momen puasa pertama saya di negeri adidaya ini. Momen puasa yang sangat menantang dalam fase hidup saya. Disamping karena langsung tancap gas pol dengan program kelas intensif kebahasaan dengan bejibun tugas, juga karena panjangnya waktu menahan yang dipengaruhi oleh musim yang bertepatan dengan musim panas.

Musim panas di sini memiliki waktu siang hari yang lebih lama dibanding malam hari. Waktu menahan dimulai dari jam 4.15 subuh sampai jam 8.15 malam hari. Namun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya karena mampu melewati waktu puasa terpanjang pertama saya dengan baik.

Perayaan Idul Fitri, saya dan beberapa fulbrighter Indonesia yang telah berada di US setahun sebelumnya, memilih melaksanakan salat Id di salah satu masjid besar di New York dan berhalal bi halal di Konjen Indonesia yang tidak jauh dari masjid tersebut. Bertemu dengan beberapa orang Indonesia lainnya yang telah lama tinggal di US, berbagi cerita dan pengalaman, pun menambah koleksi ilmu dan pengalaman hidup yang berharga buat saya tentang kehidupan di US.

Noer Halimah Isma bersama mahasiswa Internasional lainnya saat menghadiri undangan diskusi tertutup di kantor PBB New York. (dok)

Di tengah kesibukan dengan tugas kuliah yang bejibun, sebagai mahasiswa Internasional, kami sebisa mungkin menyempatkan diri untuk ikut di kegiatan-kegiatan akhir pekan. Evennya seringkali berkaitan dengan budaya yang terkadang digelar juga di sekitar kampus.

Yang menarik, pihak Kantor Internasional di kampus kami juga tak jarang menfasilitasi para mahasiswanya jalan-jalan gratis ke daerah lain, hingga ke State atau negara bagian lainnya. Tujuannya, sebagai ruang bagi mahasiswa menikmati beristirahat dari beban tugas. Dan even serta jalan-jalan yang difasilitasi Kantor Internasional, benar-benar menjadi penyegaran sekaligus terapi kesehatan bagi kami dari penat dan lelahnya tugas yang kami jalani saban hari.

Kembali ke soal tugas, beratnya tugas-tugas dari dosen tak lantas mengendorkan semangat belajar kami. Sebab banyak dari kami mahasiswa Internasional belajar ke Amerika tidak hanya atas nama diri sendiri, tetapi atas nama negara yang mengirim kami. Dan rasanya beban bagi kami bila tidak memberikan yang terbaik.

Karena itu, untuk tetap stay balance dan menampilkan apapun dengan baik-baiknya pada kegiatan apapun. Play hard, study hard, di balik wajah bahagia kami yang terlihat dari tampilan foto-foto yang terunggah, ada perjuangan demi perjuangan yang tak mudah dilalui para mahasiswa Indonesia yang berburu ilmu di Negeri Paman Sam.

Dan berbicara soal event, November menjadi bulan yang spesial karena karena banyak even menarik yang digelar. Di kampus kami misalnya, ada International Kick Off Program bagi mahasiswa International yang diwadahi Global Union bekerjasama dengan kantor bagian Internasional. Even ini merupakan ajang mahasiswa Internasional memperkenalkan sekaligus mempromosikan budaya masing-masing negara.

Ada yang sekedar memasang display pernak-pernik hingga presentasi budaya. Ajang ini sendiri, awalnya di peruntukkan bagi mahasis

Promosi budaya tingkat mahasiswa Internasional dalan kegiatan Kickoff. (dok)

wa yang tergabung dalam Lehigh Fulbright Association. Namun pada November 2017 lalu, pihak Global Union dan kantor Internasioanal juga menggabungkan beberapa klub mahasiswa Internasonal lainnya.

Lepas dari even ini, kami disambut dengan cultural breakfast. Kelompok mahasiswa tiap negara menjamu sarapan pagi bagi mahasiswa lainnya, termasuk dosen dan staff yang kegiatannya dibiayai Lehigh Graduate Office. Cultural breakfast merupakan ajang bagi mahasiswa internasional untuk memperkenalkan kuliner dari negara masing-masing. Dan seperti pada kick off yang lalu-lalu, kuliner Indonesia selalu menjadi dambaan dan selalu menyisakan cerita kepuasan dari para tamu.

Namun diantara even bulan November, Thanksgiving paling menarik bagi saya. Thanksgiving dirayakan oleh masyarakat Amerika pada Kamis terakhir bulan November tiap tahunnya dan menjadi salah satu perayaan besar di Amerika. Universitas, sekolah, kantor-kantor semuanya di liburkan. Mahasiswa Amerika pada umumnya pulang kampung kecuali kami mahasiswa internasional yang terlalu jauh untuk pulang kampung hanya dengan libur tiga hari saja.

Dan kami mahasiswa asal Indonesia? Difasilitasi pihak kampus, kami terhubung dengan keluarga Amerika untuk menjadi host kami, dengan mendaftar lewat email. Dan ini diperuntukkan bagi semua mahasiswa internasional yang berminat. Saat itu saya sempat mendaftar, namun tidak jadi. Salah seorang teman Amerika mengundang kami ke acara Thanksgiving di rumahnya, jadilah saya dan seorang teman Indonesia ikut acara Thanksgiving di rumah teman tersebut.

-dok-

Sejarah Thanksgiving itu sendiri berawal dari hari syukuran atas hasil panen perkebunan/pertanian yang melimpah. Thanksgiving di Amerika saat ini diperingati sebagai hari bersyukur kepada Tuhan atas berbagai nikmat yang di dapatkan. Thanksgiving juga merupakan hari berkumpulnya keluarga yang dirayakan dengan menyantap masakan khas kalkun dan labu dalam aneka masakan. Ikut dalam perayaan ini, sebelum makan kita berdoa dan berterima kasih kepada Allah sesuai dengan apa yang masing-masing kita dapatkan.

Setelah fall semester berlalu, kami akhirnya libur musim salju. Liburan di kampus saya dimulai pada awal minggu ketiga Desember 2017 dan lama liburan berbeda tiap universitas. Kebetulan kampus saya mendapat libur sebulan penuh. Kampus kami memulai perkuliahan pada 22 Januari 22 tahun ini.

Akhir kata, seringkali dalam setiap keputusan yang kita lakukan terdapat kesulitan didalamnya. Namun kesulitan itu bukan berarti sebuah hukuman atas pilihan yang kita ambil. Sebab setelah kesusahan ada nikmat yang engkau tuai. Kalian jiwa-jiwa muda, jangan takut melangkah karena tak ingin susah. Sebab orang-orang hebat adalah mereka yang mampu bangkit setiap kali terjatuh.

North Carolina,
8 Januari 2018.

Penulis Noer Halimah Isma, adalah mahasiswa Jurusan Istructional Technology di Lehigh University  Bethlehem, Unitate State (US), asal Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!