Daerah

Bupati Bone Kukuhkan Papdesi

AKARBERITA.com, Parepare – Bertempat di Hotel Helios Kota Watampone Kabupaten Bone, Pengurus Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Bone dikukuhkan, Sabtu (10/02).

Hadir pada acara tersebut Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Papdesi Wargiyati, Ketua DPD Papdesi Sulsel, Muhammad Darwis, sejumlah anggota DPRD Bone, pejabat Pemkab Bone dan Camat se Kabupaten Bone.

Fahsar berharap seluruh ke depan pengurus DPC Papdesi Bone bisa melaksanakan tugas yang diamanatkan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.

Papdesi, kata Fahsar merupakan sebuah organisasi atau wadah dalam upaya penyamaan persepsi dan penyelarasan langkah, yang dibingkai dengan legalitas, visi, misi dan program kerja nyata.

Fahsar berharap kepada Pengurus DPC dan Papdesi dapat langsung bekerja dengan menyusun program kerja yang mampu menjembatani kepentingan masyarakat desa dan mengintegrasikan program-program antar desa.

“Kehadiran Papdesi hendaknya mampu memberikan penguatan terhadap kelembagaan dan SDM pemerintahan desa dalam rangka menggerakkan potensi sumber daya ekonomi dan aset yang dimiliki oleh desa,” papar Fahsar

Sementara Ketua Dewan pimpinan pusat (DPP) Papdesi Wargiyati mengatakan Papdesi Bone mencatat sejarah sebagai DPC yang pertama kali di kukuhkan di Sulawesi Selatan.

Ketua umum Papdesi Pusat juga mengapresiasi Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi sebagai ketua dewan Pembina DPC Papdesi Bone

“Dari awal kita tidak bersaing namun bersinergi untuk memperjuangkan sinergitas di desa, pemerintah desa adalah bagian terdepan karena berhadapan langsung dengan masyarakat,” kata Wargiyati.

Sementara Ketua DPC Papdesi Bone Haeril Kacong mengatakan, tujuan terbentuknya Papdesi di Bone untuk memperbaiki segala suatu keluh kesah perangkat desa, terutama kepala desa mengelola dana desa yang besar, serta aturan-aturan begitu banyak sebentar kerap berganti.

Selain itu kehadiran Papdesi bukan menjadi tandingan organisasi lain yang senada khususnya yang ada di Bone.

“Ibaratnya jika memikul beban bersama sama tentu beban lebih ringan, kita bukan saingan atau tandingan, namun sesama organisasi kita bertanding gagasan dan program kerja,” kata Haeril.

(Abe)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!