Daerah

Adnan Minta Warga Tidak Jual Lahannya ke Pihak Lain

AKARBERITA.com, Gowa – Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menegaskan, terkait pembebasan lahan pada mega proyek Bendungan Je’nelata ia meminta kepada masyarakat agar tidak menjual lahan atau tanahnya kepada pihak lain selain pemerintah.

“Persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Je’nelata ini saya meminta agar warga Manuju jangan menjual tanahnya kepada orang lain selain pemerintah,” katanya, Selasa (9/4).

Bahkan Adnan berharap, masyarakat setempat tidak mudah terbujuk untuk menjual tanah mereka lebih awal. “Yakinlah pemerintah akan membeli lahan atau tanah bapak ibu yang akan jadi wilayah pembangunan bendungan dengan harga yang wajar. Apalagi, saat ini sedang dilakukan taksasi oleh pihak appresial untuk menentukan harga tanah,” tegasnya.

Menurut Adnan, pemerintah telah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sebesar Rp460 Miliar dengan harapan dapat segera diserap berkaitan dengan pembebasan lahan.

Bendungan Je’nelata yang berlokasi di Kecamatan Manuju ini akan menampung suplay air 5 desa di Kecamatan Manuju, yakni Desa Moncongloe, Bilalang, Tanah Karaeng, Manuju dan Pattallikang.

“Untuk anggaran pembangunan bendungan dibutuhkan sekitar Rp3 Triliun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019. Anggaran ini sudah termasuk anggaran pengerjaan bendungan dan pembebasan lahan,” ujarnya.

Pembangunan Bendungan Je’nelata di Kecamatan Manuju yang merupakan mega proyek Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) ini ditargetkan akan rampung pada 2022 mendatang.

(Henra)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!