Regional

Lima Desa di Maros Masuk Daftar Desa Wisata Terbaik Indonesia

AKARBERITA.com, Maros – Dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI, lima desa wisata di Kabupaten Maros masuk dalam daftar 500 besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia.

Kelima desa tersebut diantaranya, Desa Leang-leang, Desa Istana Karst Bontolempangan, Desa Labuaja, Desa Pattontongan, Saribattang dan Desa Rammang-rammang.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Maros, Muh Ferdiansyah mengatakan, tahun ini Maros mengikutkan 55 desa wisata.

“Tahu lalu ada 53, ada dua tambahan tahun ini yaitu, Desa wisata kebun kopi dan air terjun/sungai. Juga desa wisata air terjun dan ekowisata (riber tubing) di Tompobulu,” sebutnya.

Tahapan selanjutnya kata dia adalah seleksi 300 besar. Kemudian 100 besar dan terakhir 75 besar pemenang anugrah desa wisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melalui akun instagram kemenparekraf.ri. mengatakan ADWI 2023 saat ini telah memasuki tahap kurasi. “Ada lima kategori penilaian klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui website jadesta,” ujarnya.

Diketahui lima kriteria penilaian yang harus dipenuhi seluruh peserta ADWI 2023, pertama, desa wisata harus memiliki keunikan dan keautentikan daya tarik wisata, berupa alam, buatan, serta seni dan budaya.

Kedua penilaian akan diambil dari peningkatan standar kualitas pelayanan homestay dengan melestarikan budaya lokal. Sekaligus, standar kualitas toilet dalam memenuhi sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Ketiga kemampuan akselerasi percepatan transformasi digital, serta menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata secara digital. Sementara itu, penilaian keempat dilihat dari suvenir yang dijual.

Keempat, setiap desa wisata harus bisa menggali kreativitas dan hasil karya desa wisata berupa kuliner, fesyen, dan kriya berbasis kearifan lokal.

Kelima, desa wisata harus berbadan hukum, memiliki pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan, memiliki manajemen risiko, serta menerapkan Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) berstandar Nasional.

(Naila)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!