Headline

Jumat, 10 Januari 2025
Regional

Warga Binaan Lapas Maros Kena Pukul Ganggang Senpi Saat Insiden Penembakan

AKARBERITA.com, Makassar – Salah seorang binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Maros, Saiful, 30, jadi korban penganiayaan saat insiden penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi. Saiful mengaku dipukul dibagian dadanya yang dilakukan oleh polisi menggunakan ganggang senjata.

Saiful mengatakan, saat itu dirinya tengah antre mengambil air di masjid yang ada dalam area Lapas Maros, untuk sholat dan mandi. Tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan.

“Kejadiannya setelah salat magrib. Polisi itu dia jemput temannya baru kita sementara tunggu air ini. Langsung marah-marah itu polisi dibilang dimassa temannya padahal tidak ji,” kata Saiful saat ditemui oleh wartawan di Lapas Maros.

Kemudian lanjut Saiful, para napi yang tersulut emosi, meminta polisi itu untuk meninggalkan area hunian Lapas Maros.

“Disuruh ji keluar malah menembak lagi ada enam kali. Baru menembak kesamping lagi ke masjid. Baru tembok masjid kena. untung tidak ada yang kena,” ungkapnya.

Saat polisi menembak, Saiful mengaku melihat polisi itu lalu tiba-tiba polisi itu memukulnya menggunakan ganggang senjata.

“Saat itu saya ambil air di dekat masjid dan lagi menunggu antri dan saya dipukul bagian dada ini bekasnya pakai ganggang tembak. Dia menembak ke atas lalu saya jalan ke samping masjid, lalu dia pukul. Dipukul dari depan pakai pantat senjata,” kata Saiful saat ditemui di Lapas Kelas II Maros Sulawesi Selatan Rabu 9 Oktober 2019

Sebelumnya, Kalapas Maros Indra Setia Budi mengatakan insiden yang tidak diinginkan tersebut terjadi lantaran kesalahpahaman pihak Polres Majene, dimana saat anggota reskrim tengah mengambil keterangan dari pelaku penipuan/disoraki warga binaan.

“Kasatreskrim polres Majene merasa anggotanya disakiti, sehingga melepaskan tembakan ke udara guna menyelamatkan anggotanya, yang saat memeriksa tidak mengalami tekanan dari pihak warga binaan,” kata Budi

Langkah yang dilakukan petinggi reskrim polres Majene tersebut kata Indra, malah menyulut emosi warga binaan yang saat itu tengah antri air untuk shalat dan mandi.

“Sehingga melempari Kasatreskrim dengan batu,” ungkapnya.

Indra menyayangkan pengayom masyarakat nekat melepaskan tembakan di dalam lapas, apalagi salah satu warga binaan ada yang menjadi korban, dipukul bagian dadanya dengan gagang senpi.

Mantan kalapas Makassar menambahkan insiden yang tidak diinginkan tersebut seharusnya tidak terjadi.

“Pasalnya saat itu warga binaan tengah stress selama sebulan tidak mendapatkan air bersih untuk mck dan sholat,” jelas Indra

Indra mengaku pihaknya serta ratusan warga binaan siap diambil keterangan guna memberikan informasi akurat agar publik mengetahui penyebab utama tembakan terjadi di area yang dilarang membawa senjata api.

Sementara itu, saat dikonfirmasi via telepon Kapolres Majene Sulbar, AKBP Asri Effendi belum bisa memberikan informasi lantaran masih mengumpulkan keterangan.

“Saat ini anggota diturunkan ke lapas Maros guna mengumpulkan kebenaran insiden yang terjadi saat warga binaan akan melaksanakan shalat magrib,” katanya.

Dalam kasus ini, tiga polisi juga terkena lemparan batu saat diusir oleh warga binaan keluar dari area hunian. Kini telah mendapat perawatan di rumah sakit RS Bhayangkara Makassar.

(Achmad)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 115

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *