AKARBERITA.COM, Parepare — Kalla Toyota Cabang Kota Parepare, menggelar pisah sambut dan serah terima jabatan Kacab Kalla Toyota Parepare, dari penjabat lama, Andi Saydiman Hasanuddin, kepada penjabat Kacab Kalla Toyota Parepare yang baru, Taqyuddin Djabbar (TQ), Rabu (8/5/2024).
Saydiman dalam sambutannya mengatakan, optimis Kalla Toyota Parepare ke depan bisa jauh lebih baik di bawah kepemimpinan TQ, yang sebelumnya menjabat Manager Fleet Department Kalla Toyota.
“Saya berharap teman-teman karyawan, mensupport pak TQ dengan mencapai target agar Kalla Toyota Parepare tetap menjadi penguasa di Ajatapareng. Saya yakin dan percaya, di tangan TQ, Kalla Toyota Parepare pasti lebih baik ke depannya,” kata Saydiman.
Saydiman menambahkan, insan Kalla Toyota juga mendoakan TQ, yang akan maju pada pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Parepare tahun ini, sebagai calon Wali Kota Parepare 2024-2029. “Walaupun saya tidak lagi di Parepare, saya akan support TQ sepenuhnya,” tegasnya.
Sementara TQ dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya terhadap Parepare, yang bisa menjadi pangsa pasar yang baik untuk Toyota.
“Ketika orang bertanya kepada saya apa yang paling membanggakan dalam hidup kamu, hanya satu kata yakni Toyota,” jelasnya.
Pasalnya, kata Ketua IKA Unhas Parepare ini, merek Toyota tidak hanya menjadi produk unggulan secara global, dan Nasional, tetapi juga menduduki posisi teratas di Sulawesi Selatan, khususnya di Parepare.
Ketua Dewan Pakar ICMI Parepare mengungkapkan, Toyota memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) andal di masing-masing di bidangnya. Dan Parepare, kata mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Parepare dua priode ini, mesti menjadi pusat kegiatan administratif di wilayah Ajatappareng, dengan potensi besar yang dimilikinya.
“Di sebelah utara Parepare,berbatasan dengan Barru, di sebelah selatan berbatasan dengan Pinrang, di tenggara kita berbatasan dengan Sidrap, dan di sebelah barat kita berbatasan dengan selat Makassar. Ini potensi luar biasa. Kita dikelilingi oleh kota satelit yang menopang Parepare,” tegasnya.
Karena itu, dia optimistis Parepare bisa menjadi kota satelit untuk daerah seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). “Itulah Parepare disebut kota Bandar Madani. Dikenal sebagai kota niaga. Dan ini yang harus diperbaiki,” ujarnya.
TQ menyerukan, pentingnya peran profesionalisme di pemerintahan, yang dianggapnya memiliki keunggulan dalam merumuskan strategi dan mencapai target. Dia menekankan filosofi kolaborasi dari Kalla, bahwa kesuksesan bukanlah tentang mengalahkan pesaing, tetapi tentang kemajuan bersama.
“Bagaimana Anda bisa mencapai target 70 unit perbulan. Kita sudah 48% market share. 48 dari 100 mobil sudah merek Toyota. Apa kita tega membuat merek lain tidak menjual, sementara kita menang sendiri. Tidak bisa, kita harus maju bersama, begitu filosofi Kalla,” harapnya.
Namun, TQ juga mengakui bahwa tantangan utama dalam meningkatkan pangsa pasar bukanlah hanya masalah penjualan mobil atau dedikasi terhadap merek, melainkan juga ukuran pasar yang relatif kecil.
Apalagi kata dia, Parepare, dengan luas wilayah 99,33 kilometer persegi dan penduduk sekitar 130 ribu jiwa, dan APBD-nya Rp1 triliun, memerlukan strategi yang inovatif dalam menggerakkan potensi ekonominya.
“Peningkatan pasar memerlukan langkah-langkah strategis dari pemerintah daerah, bukan semata-mata tanggung jawab kepala cabang. Kepala Cabang tidak punya kemampuan untuk itu, bukan soal kompetensi, tetapi persoalan otoritas tugas dan kewenangannya tidak ada pada itu. Namun yang bertugas untuk itu, adalah pemerintah daerah,” tandasnya.
(*)