AKARBERITA.com, Bulukumba – Masih minimnya fasilitas umum yang ramah difabel, menjadi perhatian Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Bulukumba. Beberapa fasilitas umum di daerah itu, bahkan diklaim tak bisa diakses difabel.
Hal itu dikemukakan Ketua PPDI Bulukumba Suherman Ria. Dia mengatakan, salah satu fasilitas umum yang menjadi perhatian pihaknya, masjid Islamic Center Dato’ Ditiro Bulukumba. Saat dilakukan uji coba aksesibilitas oleh 25 pelajar yang didatangkan dari berbagai daerah di Sulsel, fasilitas yang ada terbilang sulit diakses oleh penyandang disabilitas.
“Pelajar yang kita libatkan adalah peserta Social Justice Youth Camp (SJYC) atau Kemah Generasi Muda untuk Keadilan Sulsel, yang bertindak layaknya penyandang disabilitas,” ujarnya.
Suherman mencontohkan, pada uji coba tempat mengambil air wudhu sulit diakses karena lantainya berundak-undak. Mestinya, kata dia, pengurus masjid menyiapkan ramp atau lantai yang disengaja dibuat miring, agar mudah diakses difabel. “Selain anak tangga yang cukup tinggi yang sangat sulit dilalui dengan cara mandiri,” jelasnya.
Pihaknya, kata Suherman berharap pengurus masjid setempat menyiapkan fasilitas untuk aksesibilitas difabel. Seperti ramp, guiding block untuk difabel netra, zona parkir yang lebih dekat dengan tempat wudhu atau jalan utama.
Fasilitas umum lainnya, tambah Suherman, yang diharapkan turut memperhatikan kepentingan penyandang disabilitas khusus di Bulukumba, diantaranya gedung DPRD Bulukumba.
Sementara Ketua Panitia SJYC Sulsel Nur Syarif Ramadhan mengatakan, peserta SJYC yang terpilih menjadi peserta berasal dari berbagai sekolah dari delapan kabupaten kota di Sulsel, seperti Makassar, Wajo, Gowa, Takalar.
“SJYC merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Indonesia Social Justice Network (ISJN). Kesetaraan difabel menjadi fokus isu pelatihan.
(Yudha)