Headline

Senin, 07 April 2025
Regional

PNRI Gelar Seminar Literasi Berbasis Masjid di Maros

AKARBERITA.com, Maros – Untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), Ikatan Keluarga Alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA BKPRMI), berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), menggelar Seminar Nasional Literasi Berbasis Masjid.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian awal dari Musyawarah Nasional (Munas) IKA BKPRMI. Berlangsung di Gedung Baruga A kantor bupati Maros, Jumat (9/6/2023).

Kepala PNRI, Muhammad Syarif Bando yang terhubung secara virtual mengatakan, literasi tidak hanya sebatas baca-tulis. Menurutnya, literasi merupakan kecakapan yang menjadi parameter kemajuan suatu daerah.

“Jika daerah tersebut literat akan dipastikan masyarakatnya sejahtera. Kita tidak perlu lagi khawatir dengan angka pengangguran,” katanya.

Dalam islam pun ungkapnya, memuat ajaran yang menyoroti perintah membaca. Dalam konteks ini, membaca di sini tidak hanya merujuk pada membaca Alquran, tetapi juga pada membaca dan menuntut ilmu secara umum.

“Dalam Alquran menekankan membaca adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Melalui membaca dan mencari ilmu, umat Islam dapat memperkuat iman dan memperbaiki kehidupan mereka,” ungkap Syarif.

Sementara Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan, menyambut kegiatan Literasi Berbasis Masjid. Sebab, ini sejalan dengan visi-misi Maros religius, sejahtera dan berdaya saing.

“Literasi masjid bisa kita maknai sebagai gerakan melek pengetahuan dalam masjid. Pengembalian fungsi masjid sebagai basis peradaban, pembinaan umat dalam berbagai bidang. Sesuai visi misi kita, ada kata religius maksudnya, semua gerakan terbungkus oleh kegiatan bernilai ibadah,” papar Chaidir.

Chaidir mengemukakan, hingga saat ini Maros terus mendukung gerakan Maros Kabupaten Literasi. Termasuk mendukung gerakan bersama IKA BKPRMI dengan Perpustakaan Nasional yang diluncurkan pada 14 Mei 2022, gerakan 1 perpustakaan 1 Masjid.

“Maros menjadi kabupaten pertama yang meluncurkan gerakan 1 masjid 1 perpustakaan dengan merintis 100 perpustakaan masjid dari 715 masjid yang ada di Kabupaten Maros. Selain itu, kami juga sudah melakukan pembentukan bunda baca mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga telah memiliki perpustakaan ibu dan anak, serta perpustakaan berbasis inklusi. Menurutnya, perpustakaan harus ada di setiap ruang-ruang publik. “Telah ada 32 perpustakaan berbasis inklusi yang kita dorong di Maros,” ujarnya.

Sekadar diketahui, Seminar Nasional Literasi Berbasis Masjid tersebut diikuti oleh 10.000 peserta virtual zoom dan 150 peserta offline. Meliputi pengurus BKPRMI Maros, Alumni BKPRMI, penggiat literasi, Duta Baca AMTI Maros, pengelola perpustakaan desa dan pengelola perpustakaan sekolah.

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muhammad Syarif Bando bahkan menghadiahkan 14 juta buku ke pemkab Maros.

(Naila)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 115

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *