AKARBERITA.COM, Maros — Maros Pangkep Unesco Global Geopark (MPUGG), diusulkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) zona pariwisata. Usulan itu dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, usai menebar benih ikan nila di Geosite Rammang-rammang.
Menurutnya, usulan ini muncul dalam berdiskusi dengan Bupati Maros, AS Chaidir Syam dan tim kemudian merumuskan hendak mengusulkan kawasan MPUGG menjadi KEK pariwisata.
“Seperti yang kami lakukan pada di Bira, Takabonerate, Bulukumba. Kami diasistensi dan dibantu oleh BUMN namanya ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation-red) yang membantu mengelola kawasan wisata seperi Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo,” jelasnya.
Sektor pariwisata saat ini, kata Bahtiar, harus dikelola secara profesional, karena sifatnya bisnis sehingga membutuhkan investasi yang sangat besar.
“Pekan depan kita akan dorong ke tim di provinsi menjadi KEK pariwisata. Pengalaman kita, mengelola wisata yang hanya mengandalkan APBD, susah berkembang, karena Pemda tak hanya fokus di sektor pariwisata. Jadi mau atau tidak kawasan seperti ini harus dikelola oleh swasta,” Bahtiar memaparkan.
Meski saat ini MPUGG sudah berjalan, namun, kata Bahtiar lagi, belum bernilai ekonomis.
“Yang ada hanya sewa perahu. Makanya perlu dikembangkan, agar bernilai ekonomi bagi masyarakat,” bebernya.
Sementara Bupati Maros, AS Chaidir Syam, menyambut baik usulan kawasan MPUGG menjadi KEK zona pariwisata.
“Harapannnya setelah ini memang jadi kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat, baik itu wisatawan dalam negeri maupun mancanegara,” sebut Ketua PMI Maros ini.
Chaidir menyebutkan, jumlah wisatawan dalam negeri yang berkunjung ke Maros baik ke tempat wisata maupun event-event yang digelar sepanjang tahun 2023 sebanyak 592.153 wisatawan. Kunjungan tertinggi masih dipegang oleh Taman Wisata Alam Bantimurung sebanyak 191.958 orang.
“Untuk wisatawan mancanegara tertinggi kunjungan itu ke Rammang-rammang yang mencapai 4.521 orang sepanjang 2023. Ini yang kita harapkan kedepan wisatawan mancanegara bisa lebih banyak lagi tahun 2024 mendatang,” papar Chaidir.
Mantan Ketua DPRD Maros ini menyebut, untuk pengembangan wisata di Maros dibutuhkan anggaran sebesar cukup besar. “Estimasinya untuk Bantimurung butuh anggaran Rp20 Miliar, Leang-leang Rp30 Miliar sedangkan Rammang-rammang sekitar Rp50 Miliar jadi total anggaran untuk pengembangan patiwisata ditega tempat itu sekitar Rp100 Miliar,” pungkas Chaidir
(Najmi S)