AKARBERITA.com, Makassar – Pemerintah terus berupaya memberikan pembinaan kepada para narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sebelumnya mengikuti masa tahanan.
Eks WBP yang acap kali yang disebut dengan klien ini mengikuti uji sertifikasi berstandar nasional yang dilaksanakan oleh kementerian PUPR melalui kordinasi dengan balai jasa konstruksi Wilayah VI Makassar.
Kepala Bapas Makassar Al Frida mengungkapkan, kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini yang terhitung sejak tanggal 24 hingga 27 Agustus ini kemudian bertujuan agar dapat menyadari kesalahan dan memperbaiki diri, serta tidak mengulangi kembali perbuatannya, sehingga ketika telah selesai menjalani masa pemindahaan dapat diterima kembali di masyarakat.
“Salah satu caranya adalah dengan memberikan sertifikasi kepada mereka, khususnya yang memiliki kemampuan di bidang pertukangan dan bangunan,” katanya.
Melalui Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kapasitas Petugas dan WBP di Bidang Jasa Konstruksi antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2020 yang telah ditandatangani tambah Al Frida.
“diharapkan para klien kami ini dapat lebih terampil, bahkan menjadi profesional serta bersertifikat di bidang konstruksi. Hal tersebut dapat memberikan bekal kepada mereka, sehingga nantinya mereka siap dan mempunyai harapan hidup yang lebih baik ketika kembali ke lingkungan masyarakat,” terangnya.
Frida mengatakan bahwa program tersebut sebenarnya sudah lama dilakukan di lembaga pemasyarakatan (lapas).
“Kerja sama kita untuk membina para napi dalam hal konstruksi dan pertukangan, dan ada beberapa yang sudah dilatih. Kita harapkan mereka dapat mendapatkan sertifikat, dan namanya masuk kedalam database Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK),” tukasnya.
Frida menegaskan, Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, telah berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendididikan khusus di bidang pertukangan dan bangunan dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten dan profesional baik dari instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan.
“Komitmen kami untuk membuat pembinaan seperti itu, selain juga membangun lapas-lapas industri dan produksi, kita (juga) melatih para napi,” jelasnya.
(Yudha)