AKARBERITA.com, Makassar – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar kegiatan donor darah yang akan disumbangkan disumbangkan kepada korban gempa Donggala-Palu yang membutuhkan darah untuk keperluan operasi di RS Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar.
Ada ratusan pendonor yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Bapenda Sulsel, ASN Dinas Peternakan Sulsel, Mahasiswi, Komunitas Ojek Online, Masyarakat, Umum hingga Wartawan. Hingga berita ini dibuat baru 55 kantong darah yang berhasil dikumpulkan dari ratusan pendonor. Banyak pendonor yang tertolak karena berbagai sebab.
Kepala Bapenda Sulsel Tautoto TR mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai reaksi cepat untuk membantu korban gempa yang sedang menjalani operasi di sejumlah rumah sakit di Sulsel.
“Kami melakukan donor darah ini untuk membantu menyiapkan stok darah untuk mendukung jalannya operasi bagi korban gempa. Kami tak bisa menjadi relawan ke Palu atau ke Donggala, jadi kami memutuskan untuk membantu mereka yang ada di Makassar,” katanya
Tautoto menambahkan, aksi cepat tanggap ini muncul begitu saja saat membaca berita mengenai banyaknya korban gempa yang dioperasi dan membutuhkan darah.
Kabid PAD Darmayani Mansyur mengungkapkan, donor darah ini awalnya hanya dikhususkan untuk ASN Bapenda. Namun karena terbatasnya jumlah ASN Bapenda, pihaknya lalu meminta ASN Bapenda untuk menebar pesan di sosial media untuk mengundang masyarakat umum berdonor.
“Respon masyarakat sangat baik, banyak pegawai dari instansi lain yang datang. Mahasiswa, komunitas, dan wartawan juga banyak yang donor darah. Ini menandakan masih banyak orang yang peduli pada sesama,” katanya.
Kadis Peternakan Sulsel Abd Azis yang juga mendonorkan darahnya mengakui, mengerahkan seluruh pagawainya ke Bapenda Sulsel begitu tahu ada kegiatan donor darah untuk korban gempa.
Sementara Rosdina mahasiswi Jurusan Kebidanan STIK Mega Rezki mengaku, datang mendonorkan darahnya setelah mendapatkan pesan berantai dari sosial media.
(Yudha)