AKARBERITA.COM, Maros – Simulasi penanggulangan kecelakaan pesawat, digelar dalam Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-113. Kegiatan berlangsung di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kamis (30/11/2023).
Dalam simulasi, pesawat Malino Air, rute Jakarta-Makassar (CGK-UPG), digambarkan mengalami kecelakaan saat proses landing (mendarat) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Kecelakaan dipicu kecepatan angin yang ekstrem, mencapai ≥25 knot dari arah tenggara, yang meniup saat pesawat dengan nomor penerbangan MAL113/PK-MAX ini saat hendak mendarat.
Pilot lalu memutuskan untuk go around, namun terjadi kerusakan pada mesin bagian kiri pesawat. Tak lama berselang, pesawat yang mengangkut 131 penumpang dan 6 awak ini, kemudian terbakar.
Untuk memadamkan kebakaran pesawat, Sebanyak tiga armada Aircraft rescue and firefighting (ARFF) langsung diterjunkan untuk menjinakkan api. Api baru berhasil dipadamkan setelah petugas ARFF berjibaku selama 30 menit.
Pada insiden tersebut, 33 penumpang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden ini. Sementara 20 penumpang lainnya luka berat, 29 penumpang luka sedang dan 49 pesawat luka ringan.
Direktur Operasi AP1 MMA, Indah Preastuty mengatakan, latihan bertujuan untuk menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel operasional bandara.
“Selain untuk menguji dokumen yang berlaku dan Standar Operating Procedure atau SOP lainnya, ketika terjadi keadaan darurat di bandara,” jelasnya.
Indah mengemukakan, dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara diuji.
Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara.
“Aspek keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan dalam bisnis kebandaraudaraan karena berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia,” ungkapnya.
Latihan PKD di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mencakup 3 jenis latihan. “Yaitu simulasi kecelakaan pesawat terbang atau aircraft accident exercise, simulasi penanganan ancaman keamanan bandara atau security exercise, dan simulasi kebakaran gedung terminal atau fire building exercise,” paparnya.
Dalam pelaksanaannya, latihan PKD ke-113 di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin tidak hanya melibatkan personel yang berasal dari internal AP1 saja, tetapi juga melibatkan personel dari sejumlah instansi stakeholder terkait.
Antara lain dari Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Makassar, TNI, Kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Basarnas, rumah sakit sekitar bandara, serta maskapai penerbangan. Secara total, sebanyak sekitar 862 personel dari AP1 dan dari instansi stakeholder yang terlibat.
“AP1 berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas dan kemampuan personel untuk menghadapi setiap risiko, ancaman, serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat,” lanjut Indah.
Sementara General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Taochid Purnomo Hadi mengatakan, semua simulasi dirancang sedemikian rupa mendekati kondisi nyata.
“Meskipun demikian, kegiatan ini telah dipersiapkan sehingga tidak menganggu operasional penerbangan dan pelayanan pengguna jasa bandara,” tutupnya.
(Naila)