AKARBERITA.com, Makassar – Kebijakan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengganti Lutfie Natsir sebagai Kepala Inspektorat Sulsel mendapat dukungan respon positif dari banyak pihak. Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Jenggala Center Syamsuddin Radjab.
Syamsuddin mengatakan, pelaksanaan mutasi, rotasi sampai promosi jabatan di pemerintahan merupakan suatu hal yang wajar. Selain itu hal tersebut dilakukan dalam rangka penyempurnaan dan efektifitas sebuah Organiasasi Perangkat Daerah (OPD).
“Langkah orang nomor satu di Sulsel ini sesuatu yang sangat normal di pemerintahan, yang tidak perlu jadi perdebatan panjang,” katanya.
Syamsudin yang jugaPakar Hukum Tata Negara UIN Alauddin Makassar ini mengungkapkan, Pergantian atau rotasi merupakan bagian dari penyegaran dan penyesuaian personil dalam birokrasi.
“Tentu Gubernur Sulsel memiliki alasan atau pertimbangan sehingga hal itu diputuskan. Agar pergeseran dimaksudkan untuk membangkitkan semangat kerja dan keterpaduan multistakeholder perangkat pemerintah provinsi,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Syamsuddin, mengingat Nurdin Abdullah bersama Andi Sudirman Sulaiman baru menjabat kurang lebih sepuluh bulan. Tentu, sangat wajar jika pihanya menginginkan sinergitas dari bawahannya untuk merealisasikan visi misi lima tahun kedepan.
“Evaluasi dengan menggeser pejabat untuk kinerja di pemerintahan ini sangat penting sebagai bagian pelaksanaan sistem dalam asas-asas pemerintahan yang baik. Seperti akuntabilitas dan transparansi,” jelasnya.
Syamsuddin berharap, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman tidak berhenti sampai disitu saja. OPD yang ada sekarang perlu dikaji ulang. Setidaknya jika ini dilakukan, citra kepemimpinan melekat di Nurdin Abdullah yang baik dan bersih, bisa tetap terjaga.
“Termasuk keharusan melakukan audit aset pemprov dan audit penggunaan anggaran selama ini. Dan ini bisa menjadi cerminan dan contoh provinsi lainnya,” tutupnya.
(Yudha)