AKARBERITA.com, Parepare – Kesalahan-kesalahan fatal pengusaha mengembangkan bisnis dengan utang, menjadi tema dalam kegiatan temu pengusaha dan warga masyarakat tanpa riba, yang digelar di Hotel Delima Sari Kota Parepare. Kegiatan melibatkan sejumlah pemateri, diantaranya Rasdha Tajuddin yang juga owner MerapiOnline, owner Nawrah Zhafirah Group, Property dan Travel Muh Hilal Yunus serta owner Ayam Geprek Juara Muh Shobirin.
Salah satu pemateri Rasdha Tajuddin dalam paparan materinya mengatakan, hal penting dalam mengembangkan usaha, khususnya para pengusaha muslim, yakni dengan meninggalkan utang. Hal itu, kata dia, berdasar tuntutan Nabi Muhammad SAW. “Karena berusaha dengan meninggalkan utang, justru memberi dampak negatif pada usaha,” jelasnya.
Menurut Rasdha, mengembangkan usaha yang disertai utang dapat menimbulkan ketagihan bagi pelakunya. Pasalnya, kata dia, orang yang sudah berutang, akan terus menerus menjadikan utang sebagai solusi dari permasalahannya. “Itulah yang menjadi penyebab orang susah lepas dari jeratan utang,” ungkapnya.
Mengembangkan bisnis dengan mengandalkan utang, kata Rasdha lagi, praktis akan terus menambah utang-utang lainnya. Baik dari segi jumlah maupun titik utangnya. “Awalnya utang seseorang mungkin hanya sedikit. Tapi lama kelamaan utangnya akan semakin bertambah. Demikian juga dulu mungkin utangnya hanya satu titik, seperti utang motor, akhirnya berkembang menjadi beberapa titik (rumah, mobil, modal handphone dan lain-lain),” urainya.
Tak hanya itu, jelas Rasdha, utang juga akan menambah beban hidup. Yang tadinya seseorang bisa menikmati penghasilan Rp5 juta, misalnya dalam sebulan, akhirnya terpangkas menjadi Rp2 juta diakibatkan adanya utang yang harus dibayar. “Dan yang pasti, utang bisa membuat sakit-sakitan. Seseorang yang punya utang, akan menjadikan utangnya sebagai beban pikiran dan akhirnya terbawa sakit. Sakit kepala lah, tegang otot tengkuk lah, stres lah,” ujarnya.
Pada kegiatan temu pengusaha yang diikuti puluhan pengusaha asal Parepare dan Kabupaten tersebut, juga dijabarkan materi terkait dosa-dosa dan konsekuensi akhirat bagi orang yang berutang
Salah satu peserta Fahri Firman mengaku, kegiatan tersebut menjadi motivasi bagi para pengusaha agar supaya terlepas dari utang. Terlebih, kata dia, utang yang terdapat unsur riba di dalamnya. “Karena konsekuensinya di akhirat sangat berat. Alhamdulillah kegiatan ini membuat para peserta bisa menemukan saudara-saudara muslim yang lain, yang sama deritanya dan Insya Allah berazzam untuk tidak berutang lagi karena hanya mengharap ridho Allah,” jelas owner Nyoklat Super Parepare ini.
(Dwi)