Headline

Selasa, 15 Juli 2025
Daerah

Kepsek SMAN 1 Akan Tindak Tegas Jika Ada Oknum Guru yang Meneror Peserta Didik

AKARBERITA.com, Parepare – Sejumlah pelajar di SMAN 1 Kota Parepare, mengaku mendapat teror pasca menggelar demo terkait mosi tidak percaya terhadap pengelolaan Dana Operasional Sekolah (BOS), di sekolah berstatus mandiri dan standar Nasional tersebut.

“Ada intimidasi,” kata seorang siswa yang minta namanya tidak ditulis.

Teror, kata sumber, tak hanya berupa intimidasi, tapi juga ancaman yang diterima melalui pesan WhatsApp, dari oknum sekolah, bahkan sampai ancaman ketidak lulusan.

“Kami diancam, begini isi chatnya kak. “Awas hati- hati kalau laporanmu tidak benar, sekolah bisa blacklist kamu sehingga tidak bisa lanjut keperguruan tinggi,” ungkap sumber.

Bukan hanya intimidasi melalui chatting, tapi juga, dia mengaku juga pernah diteror secara langsung. “Teror ada, secara langsung juga ada, pokoknya lengkap,” sebutnya.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala SMAN 1 Parepare Ermin menampik. Dia menekankan, persoalan antara pihak sekolah dengan pelajar yang menggelar demo, telah diselesaikan melalui surat pernyataan yang ditandatangani sejumlah pihak.

“Termasuk Dewan Guru dan Dewan Pendidikan Parepare, yang ikut dalam pertemuan pasca demo kedua yang digelar pelajar setempat,” katanya, Selasa (27/8).

Pihaknya, kata Ermin, tidak akan mentolerir jika ada oknum di sekolah yang dipimpinnya melakukan teror terhadap pelajar. Jika terbukti, kata dia, pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas.

“Kalau ada oknum di sekolah, seperti guru yang melalukan teror, laporkan pada saya. Akan saya tindak tegas. Karena tugas kami, tetap memberi kenyamanan bagi pelajar untuk menyelesaikan studinya,” jelasnya.

Namun, kata Ermin, pihaknya tidak menapik jika seorang alumni yang juga anaknya sendiri, sempat melakukan komunikasi dengan Ketua Osis SMAN 1. Namun, katanya, hal itu sebatas kepedulian alumni yang mencurigai adanya oknum, yang mendalangi aksi demo yang dilakukan pelajar.

“Saya juga berasumsi seperti itu tapi kami tidak ada bukti. Karena idealnya, pelajar tentunya hanya berfikir bersekolah dan belajar,” ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengatakan salah satu hak anak yaitu mendapat perlindungan. Jika pelajar di SMAN 1 Parepare dalam kondisi tertekan atau terintimidasi, maka tugas pemkot memberikan perlindungan.

“Kita akan berikan perlindungan. Kami berencana berkunjung ke sekolah itu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelajar di sana (SMAN 1),” kata Taufan.

Jika nantinya benar terjadi intimidasi terhadap siswa, kata Taufan lagi, pemkot tak akan tinggal diam dan akan mengintervensi sekolah tersebut.

“Meski bukan domain kami, tapi saya akan menghadap ke gubernur untuk memberikan sanksi kepada sekolah atau siapapun yang terlibat di sekolah tersebut,” tegas Taufan.

(Dwi)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 742

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *