AKARBERITA.COM, Parepare – Menutup triwulan ketiga Tahun Anggaran 2025, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Parepare menggelar kegiatan Coffee Morning bersama sejumlah awak media. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Bea Cukai Parepare, Pelabuhan Nusantara, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja instansi, Selasa (14/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala KPPBC TMP C Parepare, Dawny Marbagio, memaparkan capaian kinerja hingga akhir September 2025. Salah satu sorotan utama adalah realisasi penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai yang berhasil melampaui target tahunan.
“Sampai dengan Triwulan Ketiga, kami berhasil merealisasikan penerimaan sebesar Rp66,10 miliar atau setara 114,23% dari target tahunan sebesar Rp57,87 miliar,” ungkap Dawny.
Selain pencapaian penerimaan, Dawny juga memaparkan hasil penindakan terhadap barang kena cukai ilegal. Hingga akhir kuartal III, Bea Cukai Parepare telah melakukan 171 penindakan, dengan barang sitaan berupa 1.771.880 batang rokok ilegal dan 298,75 liter Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).
Total nilai barang hasil penindakan diperkirakan mencapai Rp2,7 miliar, dengan potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp1,7 miliar. Kota Parepare sendiri mencatat jumlah penindakan tertinggi, yakni 485.940 batang rokok ilegal.
“Peredaran rokok ilegal umumnya ditemukan di toko-toko kelontong kecil. Kami juga telah menjalin koordinasi intensif dengan pemerintah daerah agar dapat segera menindak jika ditemukan peredaran barang ilegal,” jelas Dawny.
Dawny menambahkan, sinergi dengan pemerintah daerah di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) terus diperkuat guna memaksimalkan pengawasan dan menekan peredaran barang ilegal yang merugikan negara.
“Kegiatan Coffee Morning ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat terkait peran aktif Bea Cukai dalam mendukung penerimaan negara dan memberantas peredaran barang ilegal di wilayah Bea Cukai Parepare,” tandasnya.
(*)
