AKARBERITA.com, Maros – Kampoeng Karts Rammang Rammang, Kabupaten Maros akan menjadi tujuan peserta Global Land Forum (GLF) 2018 yang berasal dari 84 negara dan akan menyisir kawasan Rammang-rammang, hingga Minggu (23/9) mendatang. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan GLF 2018 yang akan dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Hal itu dikemukakan Koordinator Nasional Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) Deny Rahadian. Dia menjelaskan, Ramang-ramang menjadi salah satu lokasi kegiatan GLF dari empat lokasi yang diajukan. Alasannya, kata dia, karena Rammang-rammang memiliki catatan sejarah yang panjang atas perjuangan masyarakatnya dalam menjaga lingkungan yang saat itu terancam dengan aktifitas pertambangan. “Selain dikenal sebagai objek wisata kelas dunia,” jelasnya.
GLF yang melibatkan puluhan negara yang ada di dunia, kata Deny, adalah event tiga tahun yang dilaksanakan International Land Coalition (ILC) dan Kamis (20/9) siang tadi dibuka bersamaan dengan Rembuk Nasional Reforma Agraria, oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. “Peserta besok tiba dan rencananya akan diterima Bupati Maros Hatta Rahman. Akan ada diskusi khusus bersama pemkab Maros terkait upayanya pelestarian lingkungan,” paparnya.
Para peserta GLF, tambah Deny, juga akan belajar mengelola eko wisata Rammang-rammang yang dilakukan warga selama ini, hingga mampu menjadi salah satu objek wisata favorit di Indonesia.
Sementara Ketua Panitia Penyambutan peserta GLF Muh Ikhwan Dento mengatakan, titik kumpul peserta GLF dipusatkan di Kampung Berua, yang merupakan pusat objek wisata Rammang-rammang dan akan menempati rumah-rumah warga.
“Kegiatan ini menjadi sejarah baru karena merupakan ajang Internasional yang kali pertamanya digelar di Rammang-rammang. Tentu segala persiapan, kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
(Naila)