AKARBERITA.COM, Pinrang – PLN Nusantara Power UP Bakaru terus mengintensifkan langkah-langkah rehabilitasi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamasa. Dalam upaya tersebut, Manager UPDK Bakaru, Yan Suprayogi, mengadakan pertemuan dengan Pj. Bupati Pinrang, H. Ahmad Akil di Ruang Rapat Pj. Bupati Pinrang untuk membahas kondisi terkini PLTA Bakaru dan tantangan yang dihadapinya, Rabu (22/5/2024).
Yan Suprayogi mengungkapkan bahwa laju sedimentasi di DAS Mamasa saat ini sangat tinggi, menyebabkan pendangkalan di waduk PLTA Bakaru. Pendangkalan ini mengancam kelangsungan operasional PLTA jika tidak ada langkah konkret dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
PLN Nusantara Power telah melakukan upaya korektif berupa pengerukan waduk selama beberapa tahun terakhir. Namun, langkah strategis yang lebih berkelanjutan, seperti rehabilitasi lahan di DAS Mamasa, sangat diperlukan untuk mengembalikan fungsi DAS.
Perubahan tata guna lahan di sekitar DAS Mamasa menjadi salah satu penyebab utama tingginya laju sedimentasi. Selain itu, perubahan ini juga meningkatkan risiko bencana tanah longsor.
Dalam pertemuan tersebut, Yan Suprayogi menegaskan pentingnya dukungan dari pemerintah kabupaten Pinrang untuk bersinergi dalam rehabilitasi lahan di DAS Mamasa.
“Oleh karena itu, kami PLN Nusantara Power UPDK Bakaru membutuhkan dukungan dari pemerintah kabupaten Pinrang untuk bersinergi melakukan rehabilitasi lahan pada Daerah Aliran Sungai Mamasa,” ujar Yan Suprayogi.
Menanggapi hal tersebut, H. Ahmad Akil menyampaikan bahwa pemerintah saat ini fokus pada pembangunan industri hijau sebagai upaya mengatasi krisis iklim dan mencapai net zero emisi. PLTA Bakaru, sebagai pembangkit energi terbarukan dan ramah lingkungan, memerlukan upaya pelestarian lingkungan, khususnya di DAS Mamasa, untuk memastikan keberlangsungan operasionalnya.
“Negara kita saat ini mengarahkan untuk bagaimana membangun industri hijau dalam rangka upaya mengatasi krisis iklim dan mencapai net zero emisi. PLTA Bakaru merupakan pembangkit energi baru terbarukan dan ramah lingkungan, jadi suatu keharusan bagaimana kita harus melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan khususnya di DAS Mamasa guna keberlangsungan PLTA Bakaru,” jelas H. Ahmad Akil.
(Sri Ayu Lestari)