Headline

Kamis, 09 Januari 2025
Daerah

Terkait Kelangkaan LPG, Ini Tanggapan Disdag dan Pertamina

AKARBERITA.com, Parepare – Kepala Seksi Pengawasan Usaha Dinas Perdagangan Parepare Rahim mengatakan, antrian warga menjadi fenomena tiap awal pekan. Pasalnya, kata dia, penyaluran baru dilakukan pada hari Senin setelah terhenti sementara pada hari Minggu.

“Memang sering terjadi dan itu kami pantau. Tapi semua bisa tercover,” jelasnya, Senin (28/10/2019).

Dengan kuota mencapai 5.600 tabung perhari, kata Rahim, pihaknya memastikan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Hanya saja, kata dia, indikasi adanya oknum yang menyalahgunakan gas melon, saat ini juga jadi perhatian pihaknya.

“Kami juga meminta bantuan masyarakat untuk bersama mengawasi pangkalan atau agen yang dicurigai bermain dan menyalahgunakan gas yang khusus untuk warga miskin. Agar bisa kami laporkan ke Pertamina untuk disanksi,” paparnya.

Ditambahkan Rahim, pihaknya juga menegaskan jika gas ukuran melon juga tidak diperuntukkan bagi usaha peternakan. Pihaknya mengaku, ada temuan terkait hal tersebut.

“Tapi sudah kami ingatkan agar tidak lagi menggunakan gas ukuran tiga kilo. Aturan penggunaan gas melon tak hanya sebatas sosialisasi tapi telah kita giatkan di lapangan,” ujarnya.

Maneger Comm dan CSR MOR VII Pertamina Hatim Ilwan yang dikonfirmasi mengatakan, sejauh ini tak ada masalah dengan distribusi gas melon di Parepare.

“Tidak ada program pengurangan. Semua normal. Ketersediaan stok tidak ada masalah, distibusi tidak ada kendala. Jadi sebenarnya tidak ada masalah,” ujarnya.

Menyoal antrian warga yang berburu gas melon, Hatim menduga melibatkan oknum yang mestinya tidak ikut menggunakan gas bersubsidi tersebut. Semisal, kata dia, untuk pengairan area pertanian yang bisa menghabiskan sedikitnya tiga tabung melon untuk satu hektar sawah. Selain usaha lainya seperti laundry hingga rumah makaj yang beromzet Rp800 ribu perhari.

“Tengah dalam pantauan kami dan akan kita lakukan sidak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang melibatkan Bank Indonesia dan pihak kepolisian,” jelasnya.

Hatim memastikan, kuota LPG tiga kilogram untuk masyarakat Parepare tidak berkurang bahkan akan ditambahkan khusus untuk bidang pertanian.

“Biasanya warga membludak antri karena khawatir kehabisan gas, padahal distibusi bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat yang berhak,” tandasnya.

Sebelumnya, antrian panjang terlihat di salah satu pangkalan Liquified Petroleum Gas (LPG) dibilangan Jalan Pelita Kota Parepare. Puluhan warga menunggu hingga berjam-jam demi mendapatkan gas ukuran 3 kilogram.

(Dwi)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 707

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *