Headline

Jumat, 10 Januari 2025
Daerah

Tak Lolos Jalur Zonasi, Putri Memilih Jualan Kue

AKARBERITA.com, Gowa – Putri Amelia Natsir, 15 hanya bisa membantu orangtuanya berjualan kue. Sementara teman seusianya tengah asyik menempuh pendidikan di sekolah.

Nasibnya sungguh tak seberuntung teman seusianya. Sejak lulus di SMP 1 Negeri Sungguminasa, Putri hingga saat ini belum bisa mengeyam pendidikan di bangku SMA.

Tahun ajaran ini, Putri sempat mendaftar di SMA Negeri 1 Gowa. Namun ia dinyatakan tidak lulus lantaran sekolah tersebut sudah penuh atau full.

“Saya sempat mendaftar namun tidak lulus. Saya juga sudah mencoba mencari sekolah lain, namun belum dapat,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/7).

Putri mengaku, ingin bersekolah di SMA 1 Negeri Sungguminasa lantaran jarak rumahnya dengan sekolah tersebut cukup dekat.

“Saya mendaftar lewat jalur zonasi. Karena jarak rumah saya sekitar 1.704 meter dari sekolah,” ujarnya.

Ia mengaku sempat cemburu setelah mengetahui bahwa 5 temannya yang berdomilisi di lokasi yang sama dengan dirinya dinyatakan lulus sementara dirinya tidak.

“Impian saya hanya ingin kembali sekolah. Tapi kalau jauh dari rumah susah. Karena itu butuh biaya banyak,” keluhnya.

Paman Amelia, Hasanuddin mengatakan, dia mempertanyakan nasib anaknya yang dinyatakan tidak lulus sementara rekannya yang lain yang berdomisili di lokasi yang sama dinyatakan lulus. Dirinya juga keberatan dengan jarak antara rumah dan sekolah tersebut.

“Kenapa anak saya tidak lulus? Persoalannya, kita ini tidak mempunyai sekolah yang lebih dekat dari sini. Jadi kalau masalah zonasi belum bisa dipakai kecuali sekolah yang terdekat ditambah,” ungkapnya.

Terpisah, Koordinator Verifikator PPDB SMAN 1 Gowa Kasmawati mengatakan, telah berulang kali memberikan penjelasan kepada siswa yang dinyatakan tidak lulus di sekolah tersebut.

“Iye betul memang sekolah kami sudah penuh. Sebelumnya Putri datang bersama dengan temannya dan beberapa anggota keluarganya datang menunjukkan lokasi rumahnya. Kami sebagai verifikator tidak tahu rumah siswa tersebut. Dan tidak ada perbedaan jarak antara di Maps dan aplikasi,” ujarnya.

Sekolah tempat ia bertugas tersebut menerima siswa pendaftar sekitar 1300 lebih melalui jalur online dan offline. Teknis pendaftaran sekolah tersebut berdasarkan Kartu Keluarga (KK) dari calon siswa tersebut yang tertanggal 1 tahun sebelum penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

“Pendaftar di sekolah kami ada sekitar 1300 dan yang diterima berjumlah 350 siswa,” katanya.

Dari jumlah siswa yang diterima tersebut, lanjut Kasmawati, terdapat sekitar 950 siswa yang dinyatakan tidak lulus di sekolah negeri tersebut. 950 diantaranya adalah Putri Amelia Natsir yang beralamat di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

(Henra)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 707

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *