Headline

Rabu, 09 April 2025
Daerah

Puluhan Tenaga Perencana Dilatih Pahami Isu Gender

AKARBERITA.com, Gowa – Sebanyak 54 orang tenaga perencana instansi lingkup Pemkab Gowa yang didominasi para kepala sub bagian perencana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG), di Hotel Grand Imawan Makassar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gowa Kawaidah Alham mengatakan, bimtek sekaligus pelatihan penyusunan perencanaan PPRG ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dan menyatukan pemahaman terhadap sistem penganggaran berkaitan dengan kegiatan dan program responsif gender.

“Jadi sasaran kita, fasilitator agar dapat memahami isu gender dan meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang komprehensif selaku perencana dalam menyusun PPRG tersebut,” ungkapnya.

Sementara Asisten 1 bidang pemerintahan Pemkab Gowa Muh Rusdi sekaligus membuka bimtek dan pelatihan tersebut mengungkapkan, PPRG merupakan salah satu mekanisme yang dibangun untuk mempercepat pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan.

“PPRG dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam pelaksanaan perencanaan dan penganggaran responsif gender serta memastikan mutu atas penyelenggaraan PPRG di daerah,” kata Rusdi.

Rusdi menjelaskan, isu gender sangat berkaitan dengan masalah ketidakadilan yang menimpa baik laki-laki maupun perempuan. Adapun unsur penting yang menyebabkan timbulnya isu gender adalah, hubungan gender yang timpang dan konsekuensinya terhadap seseorang dalam memperoleh akses manfaat dan keikutsertaan dalam memutuskan serta penguasaan terhadap sumber-sumber yang ada sehingga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan gender ‘three and Plus’ yang menjadi target Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam menerapkan strategi pengarusutamaan gender di daerah.

“Kegiatan ini awal dari rangkaian kegiatan upaya penyediaan data terpilah untuk meraih penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE). Karena itu seluruh peserta diharap mampu mentransformasikan pengarusutamaan gender ke dalam kegiatan di kecamatan masing-masing sehingga tersedia data yang akurat dan terpilah,” jelasnya.

(Henra)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 726

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *