AKARBERITA.com, Pinrang – Bersama Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah Kabupaten Pinrang, Selasa (26/01/2021) menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait Kawasan Pengembangan Budidaya Udang Windu (KPBUW), di ruang rapat kerja bupati Pinrang.
Hadir dalam kegiatan tersebut rombongan TGUPP Sulsel Syamsualam, M Hattah Fattah, Rudi Jamaluddin, dan Musbir. Hadir pula perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulsel, Inspektorat Sulsel, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Balai Air Payau Takalar (BPAP Takalar), Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros dan UPT Balai Air Payau dan Laut (BPAPL) Bojo, dan melibatkan Komunitas Pemerhati Udang Windu (Kontinu)
Bupati Pinrang, Irwan Hamid yang memimpin jalannya rakor mengatakan, untuk program KPBUW di Pinrang, akan disiapkan areal tambak seluas 1.000 hektar. Kegiatan pengembangan budidaya udang windu, kata dia, diharapkan dapat mendukung program dalam mengembalikan kejayaan udang windu di Pinrang pada khususnya dan di Sulsel secara umumnya.
“Melihat potensi budidaya udang yang dimiliki Pinrang, dengan dukungan pemprov, pihaknya optimis budidaya udang di Pinrang ke depan dapat lebih maju lagi,” kata Irwan.
Sekadar diketahui, proyek percontohan di Pinrang sleuruhnya mencapai 1.526 hektar areal tambah, dan hal yang sama akan dikembangkan pada 10 kabupaten lainnya yang ada di Sulsel yang diprediksi bisa menghasilkan 284 kg per musim panen perhektar tambak.
Khusus di Pinrang, produksi udang Windu membutuhkan waktu sekitar 47 hari per satu kali panen, menggunakan pakan phronima. Jika dalam setahun bisa panen tujuh kali, maka dalam areal satu hektar, petani bisa menghasilkan 1,988 ton.
(Hecha)