AKARBERITA.com, Maros – Meski dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun Pemerintah Kabupaten Maros mengizinkan pelaksanaan ibadah shalat idul adha 1422 Hijriah.
Meski begitu, Pemda hanya mengizinkan dilakukan di dalam masjid. Itupun hanya bisa dilaksanakan di mesjid di sekitar rumah warga. Warga tidak diizinkan mencari mesjid yang jauh dari rumah mereka.
Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, dalam pelaksanaannya, warga diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Untuk menghindari menumpuknya jamaah pada pelaksanaan shalat idul adha nanti, maka semua masjid yang ada di Maros dibuka. Warga diminta untuk melakukan shalat di masjid sekitar rumahnya saja,” terangnya usai melakukan rapat koordinasi dengan unsur Forkopimda, kamis sore kemarin.
Chaidir melanjutkan, untuk shalat idul adha akan dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan. Salah satunya adalah jamaah shalat idul Adha hanya berjumlah sekitar 50 persen dari kapasitas mesjid tersebut. Selain itu, khutbah diminta tidak lebih dari 15 menit saja.
Menyinggung mengenai adanya kecamatan dan kelurahan yang memiliki cluster covid-19, Chaidir menjelaskan, pihaknya akan memantau langsung perkembangan kasus di lokasi tersebut. Jika memang ada beberapa kasus yang tinggi atau daerah itu masuk zona merah, kemungkinan untuk pelaksanaan shalat idul Adha ditiadakan.
“Kita lihat klasternya disitu apakah boleh shalat idul adha atau tidak. Tapi untuk sementara dideteksi ada satu perumahan di Moncongloe yang agak tinggi kasusnya. Kalau memang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan shalat idul adha, maka akan ditiadakan. Ini untuk mencegah penularan covid yang lebih tinggi,” ujarnya.
Pihaknyapun akan menurunkan satgas Covid 19 untuk memastikan area-area dengan kasus dan cluster Covid 19 yang tinggi.
Sementara itu, untuk memberikan rasa nyaman bagi kaum muslimin, sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha, petugas Satgas Covid terlebih dahulu akan melakukan penyemprotan disinfektan.
“Masjid masjid besar di Kabupaten Maros pun akan dibuka dengan kapasitas 30 sampai 50 persen agar memungkinkan untuk menjaga jarak. Tapi kami akan melaksanakan penyemprotan terlebih dahulu, seperti halnya Idul Fitri dulu,” ungkapnya.
Sementara itu Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1422 Maros Letkol Imfrantri Budi Rahman menambahkan, untuk menjalankan penegakan prokes saat idul Adha mendatang, pihaknya mengusulkan adanya aparat yang berjaga di setiap mesjid. Petugas ini nantinya bertugas untuk mengingatkan warga untuk mengenakan masker selama pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha.
(Naila)