AKARBERITA.COM, Parepare – Pembangunan jembatan akbar, yang sebelumnya bernama jembatan kembar, dibangun dari pemikiran dua pemimpin besar di Sulsel, yakni mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan mantan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
Hal itu dikemukakan Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali. Dia mengatakan, penyematan nama Akbar sebagai pengganti nama pada jembatan tersebut tidak terkait dengan namanya, yang kebetulan sama. Perubahan nama kembatan di kawasan Bacukiki Barat tersebut, bukan tanpa alasan.
Akbar memaknai, jembatan yang dibangun atas bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), lahir dari pemikiran pemimpin-pemimpin besar di Sulawesi Selatan, di antaranya mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan mantan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
“Selain itu, saya juga memaknai jembatan Akbar, sebagai jembatan besar karena melintasi sungai besar. Karena memang ukuran jembatannya, terbesar diantara jembatan yang ada di Parepare,” papar Akbar Ali.
Kata ‘akbar’, kata Akbar, diilhami dari sifat nama Allah yang Maha Besar, “Sehingga yang melewati InsyaAllah memiliki akhlak yang baik,” jelasnya.
Perubahan nama tempat, lokasi, maupun jembatan sudah lazim terjadi. Misalnya penamaan Stadion Gelora Mandiri yang berganti nama menjadi Gelora BJ Habibie, Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan pun dulunya bernama Jembatan Bung Karno.
Sekadar diketahui, Jembatan Akbar telah diresmikan oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, didampingi Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali bersama sejumlah unsur Forkopimda.
(Sri Ayu Lestari)