AKARBERITA.com, Parepare – Hari pertama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 6 sekolah pilot project yang ditetapkan Pemerintah Kota Parepare berjalan sukses sesuai standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Arifuddin Idris bersama sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Satpol PP, Dinas Kominfo,
Camat, Lurah, Dinas Perhubungan, Staf Ahli, Dewan Pendidikan, dan PGRI PTM pun melakukan pemantauan hari pertama PTM, Senin, (11/10/2021).
“Secara umum pelaksanaan hari pertama PTM ini berjalan dengan lancar dan kondusif sesuai SOP Prokes,” jelasnya
Meski demikian, Arif menekankan agar penegakan SOP protokol kesehatan dipatuhi, baik kedatangan maupun saat waktu jadwal pulang siswa harus diatur ulang untuk menghindari kerumunan.
“Penegakan SOP terutama pengantaran dan penjemputan siswa,”terang Arifuddin.
Arif berharap, 6 sekolah yang menjadi pilot project dapat melakukan evaluasi terkait waktu kedatangan siswa agar tidak datang secara bersamaan.
“Pihak sekolah diminta mengatur kembali jadwal kedatangan siswa. Harus ada selisih waktu setengah atau satu jam agar siswa tidak berkerumun saat pulang sekolah,” katanya
Pelaksanaan PTM lanjut dia, bukan hanya menjadi perhatian sekolah namun juga para orangtua.
“Orang tua siswa juga harus siap dengan mengikuti SOP yang berlaku,” tegas Arif.
Adapun 6 sekolah percontohan PTM terbatas ini yakni, SMP 2, SMP 4, SD 3, SD 5, SD 24, dan SD 71.
Di lokasi, siswa yang masuk ke area sekolah harus melalui screening awal, dan mencuci tangan terlebih dulu. Para guru piket dan Tim Satgas Covid-19 sekolah juga stand by menyambut kedatangan siswa serta menunjukkan arah kelas masing-masing.
Hal yang sama juga diberlakukan saat pulang sekolah, siswa wajib mencuci tangan.
Di SMP 2 Parepare misalnya, guru yang mengajar di jam terakhir pembelajaran wajib menyemprot ruangan kelas dengan menggunakan cairan disinfektan untuk memastikan ruangan kelas steril dari virus.
“Tim Satgas sekolah harus siaga, baik mengarahkan siswa agar disiplin dalam penerapan prokes. Jadi setiap kelas sudah ada petugas yang berdiri di depan kelas. Tersedia wastafel cuci tangan, hand sanitizer, dan penyemprot disinfektan,” jelas Sri Enyludfiah, Kepala UPTD SMP Negeri 2 Parepare.
Hal senada juga dikatakan Kepala UPTD SD 3 Parepare, Amrihim. “Yang jelas kita perketat prokes yang mana pada saat anak-anak datang, orang tua tidak boleh masuk ke dalam halaman sekolah. Sebelum masuk kelas, suhu tubuh siswa dicek, dan jika ada di atas 37 derajat, tidak boleh masuk kelas dan dipulangkan. Namun alhamdulillah hari pertama PTM aman,” ungkapnya
(Ayu)