Daerah

Lima Tenaga Medis RSUL Lasinrang Pinrang Positif

AKARBERIT.COM, Pinrang – Tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Umum Lasinrang (RSUL) Lasinrang, Kabupaten Pinrang, lima dari enam dinyatakan terpapar virus Covid-19. Klaster lingkup paramedis RSUL, menjadi klaster baru penyebaran Korona di Bumi Lasinrang.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Pinrang, Dyah Puspita Dewi, Minggu (01/11). Dyah memaparkan, terpaparnya lima tenaga medis di rumah sakit milik pemkab tersebut, berimbas pada pelayanan ruang peritanologi pada RSUL Pinrang.

“Untuk sementara ditutup dan pelayanannya dipindahkan ke ruangan lain. Empat bayi yang sebelumnya juga menjalani perawatan di radius ruangan tersebut, juga telah dipindahkan ke tempat lain. Namun ruangan sudah disterilkan. Dan pelayanan perinatologi ditiadakan selama 3 hari,” papar Dyah.

Klaster tenaga medis RSUL Pinrang, kata Dyah, terpapar dari salah satu pasien yang juga ASN, yang lebih dulu terpapar Korona dan menjalani perawatan di ruang yang sama, yakni ruang perinatalogi, ruang khusus bagi perawatan bayi.

Data terkait perkembangan Covid-19 di Pinrang, bertambah enam positif, sehingga total menjadi 12 pasien. Enam menjalani perawatan di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Parepare dan Makassar. Dan enam lainnya menjalani wisata Covid-19 di Makassar. Untuk pasien sembuh, juga bertambah tiga orang. “Kontak erat juga bertambah 12 orang, dengan total keseluruhan 2.591 orang,” kata Dyah yang juga Kadiskes Pinrang.

Rencananya, kata Dyah lagi, pihaknya kembali akan menggelar swab massal pada sekitar 100an warga yang diprediksi memiliki kontak erat dengan enam pasien positif Korona yang baru. Rencananya, kata dia, swab massal akan digelar, Senin (02/11) besok (hari ini,red).

Sejauh ini, jelas Dyah, tidak ada kendala terkait ketersediaan alat swab. Hanya sesekali ada kasus warga menolak diswab, namun berkat bantuan tim surveilans PKM didampingi kelurahan atau desa dan aparat TNI atau Polri, warga yang awalnya menolak, akhirnya suka rela datang ke PKM setempat untuk swab.

“Biasanya dilakukan di gedung isolasi mandiri, diantar petugas kesehatan puskesmas atau datang mandiri. Dan warga yang menolak, akan kita pantau gerakannya, utamanya saat berpergian. Ini adalah komitmen Tim Gugus Tugas agar semua tetap terkendali,” Dyah menguraikan

Pemkab Pinrang, kata Dyah lagim tetap mengimbau agar masyarakat menjadikan gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) sebagai pola hidup sehari-hari. “Karena perawat kami yang terpapar, pun awalnya dari masyarakat pasien yang terkena duluan,” katanya.

Dyah menambahkan, pasca cuti Nasional, menjadi moment paling diwanti-wanti pihaknya terjadi lonjakan pasien Korona. Pasalnya, kata dia, dalam lima hari di masa cuti Nasional, masyarakat banyak yang keluar masuk. Dari luar Pinrang pun, kata dia, pasti banyak yang berkunjug ke Pinrang. “Kita berharap tak ada lonjakan kasus baru klaster bepergian,” harapnya.

Dyah juga berharap vaksin segera teruji klinis dan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Karena jika tidak, virus Covid-19 diprediksi pihaknya akan selalu ada. Untuk itulah, kata dia lagi, bagaimana kita masyarakat berperilaku agar virus itu jangan hidup di tubuh.

(Dwi)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!