Headline

Jumat, 10 Januari 2025
Daerah

Lagi, Warga Keluhkan Sulitnya LPG 3Kg

AKARBERITA.com, Parepare – Sulitnya mendapatkan Liquified Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kilogram (Kg) dikeluhkan warga Kota Parepare, keluhan yang sama juga terjadi di Kabupaten Sidrap. Harga LPG 3 kg yang harga normalnya hanya Rp15.500 pertabung atau maksimal Rp16 ribu pertabung, kini mencapai hingga Rp50 ribu.

Sukma salah satu warga mengatakan, mengakali sulitnya LPG melon dirinya terpaksa harus menggunakan kayu bakar agar dapurnya bisa tetap mengepul. “Susah kita dapat gas ukuran tiga kilo. Penjual-penjual bilang kosong,” katanya.

Sales Executive LPG I Sulawesi Risal Arsyad saat dikonfirmasi berdalih, tak ada kelangkaan gas melon seperti yang dikeluhkan warga. Karena, kata dia,stok yang disalurkan pihak pertamina sangat cukup.

“Kita sarankan warga, untuk, mengecek pangkalan lainnya. Karena dari 200 pangkalan yang ada, tentu tidak semua kosong,” katanya.

Kuota gas melon yang disalurkan untuk konsumen Parepare, kata Risal, mencapai rata-rata 9.520 tabung perhari. Dan itu, kata dia, dilakukan pemantauan setiap harinya.

“Mungkin di beberapa titik memamg ramai karena cuma pangkalan itulah yang dikrtahui masyarakat. Tapi kami pastikan, pangkalan-pangkalan lainnya masih aman,” ujarnya.

Kendati begitu, kata Risal lagi, pihaknya merenspon informasi keluhan warga terkait sulitnya gas melon. Untuk pemantauan terpadu, kata dia, direncanakan pihaknya bersama Dinas Perdagangan Parepare dan dibackup pihak kepolisian.

Menyoal hal sama yang terjadi di Sidrap, Risal memaparkan penyaluran gas melon di Bumi Nenek Mallomo tersebut mendapat pengawasan dari pemkab setempat. Menjual gas melon di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), kata dia, adalah pelanggaran. Harga yang dinilai masih ambang wajar antara Rp18-19 ribu pertabung.

“Jika menemukan pedagang yang menjual di atas harga itu, bisa dilaporkan ke pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Perdagangan karena ancaman sanksinya izin dan tabungnya bisa ditarik,” papar Risal.

Untuk Sidrap, tambah Risal, kuota perhari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat mencapai 38.640 tabung. Dan itu, kata dia, dianggap angka yang sangat cukup untuk Sidrap.

Namun, kata Risal, kelangkaan bisa saja terjadi yang menurut temuan Pertamina, dipicu oleh penggunaan untuk kebutuhan pompanisasi petani. Namun hal itu akan segera teratasi. “Kita juga sudah berkoordinasi dengan pemkab setempat terkait himbauan agar ASN menggunakan tabung ukuran 5,5 Kg,” tandasnya.

(Dwi)

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 707

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *