Headline

Kamis, 23 Januari 2025
Opini

Kurangnya Minat Siswa di SMAN 4 Parepare, dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Oleh: Tasya Widya Ningrum
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, IAIN Parepare

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat siswa SMA 4 Parepare dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menyebabkan rendahnya minat siswa adalah metode pengajaran yang kurang interaktif, kurangnya motivasi intrinsik siswa, serta minimnya dukungan lingkungan belajar. Faktor-faktor ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa serta menurunnya rasa percaya diri mereka dalam menggunakan bahasa Inggris secara aktif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi guru dan pemangku kebijakan dalam meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris.

Kata Kunci: minat belajar, metode pengajaran, motivasi intrinsik, lingkungan belajar.

PENDAHULUAN
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik sangat diperlukan di era globalisasi saat ini, di mana komunikasi lintas budaya dan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional semakin meningkat. Namun, di SMA 4 Parepare, minat siswa terhadap mata pelajaran ini tergolong rendah.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan, sebagian besar siswa menganggap bahwa Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang sulit dan kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka (Santoso, 2021). Mereka merasa bahwa bahasa Inggris tidak memiliki peran signifikan dalam kehidupan mereka di luar lingkungan akademik.

Kurangnya minat siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar, yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik mereka secara keseluruhan. Beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya minat ini antara lain metode pengajaran yang kurang inovatif, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, serta minimnya kesempatan bagi siswa untuk menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, faktor psikologis seperti kurangnya rasa percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris juga menjadi kendala yang signifikan.

Penting bagi para pendidik untuk memahami bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Metode pengajaran yang monoton dan kurang variatif dapat menyebabkan siswa merasa bosan dan sulit memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis teknologi, seperti penggunaan media audiovisual dan aplikasi pembelajaran daring, untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor penyebab rendahnya minat siswa dalam belajar Bahasa Inggris serta memberikan rekomendasi strategi yang efektif dalam meningkatkan motivasi mereka.

Studi ini juga dapat menjadi acuan bagi guru dan pihak sekolah dalam menyusun kebijakan pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam Bahasa Inggris.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari kurang lebih 90 siswa/siswi kelas XII SMA 4 Parepare yang dipilih secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup yang berisi pertanyaan mengenai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa. Selain kuesioner, wawancara mendalam juga dilakukan kepada beberapa guru Bahasa Inggris untuk memperoleh wawasan tambahan terkait kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Observasi di kelas juga dilakukan untuk mengamati interaksi siswa dengan guru serta metode pengajaran yang diterapkan.

Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari setiap faktor yang dianalisis (Sugiyono, 2020).

Sementara itu, data kualitatif dari wawancara dan observasi dianalisis dengan teknik triangulasi untuk memastikan validitas dan keakuratan temuan. Tahapan penelitian ini meliputi perencanaan, pengumpulan data, analisis data, serta penyusunan rekomendasi berdasarkan temuan penelitian. Semua prosedur penelitian dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian, termasuk persetujuan dari pihak sekolah dan peserta penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA 4 Parepare.

Dari hasil kuesioner, sebanyak 70% siswa menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memahami kosakata dan tata bahasa, yang berkontribusi terhadap rendahnya minat belajar mereka. Selain itu, 60% siswa menganggap metode pengajaran yang digunakan di kelas kurang menarik dan tidak interaktif. Berdasarkan wawancara dengan guru, ditemukan bahwa keterbatasan media pembelajaran yang tersedia di sekolah juga menjadi hambatan.

Guru cenderung menggunakan metode ceramah yang kurang melibatkan siswa dalam proses belajar aktif. Selain itu, 50% siswa menyatakan bahwa mereka kurang termotivasi karena minimnya kesempatan untuk berlatih berbicara Bahasa Inggris di luar kelas.

Observasi di kelas menunjukkan bahwa interaksi antara guru dan siswa masih bersifat satu arah, di mana siswa cenderung pasif dalam menerima materi. Hal ini diperparah dengan rendahnya rasa percaya diri siswa dalam menggunakan bahasa Inggris, sehingga mereka enggan berpartisipasi dalam diskusi kelas.

Pembahasan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif, seperti penggunaan media berbasis teknologi, serta peningkatan keterlibatan siswa dalam kegiatan praktik berbahasa Inggris, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar juga sangat penting dalam menciptakan atmosfer yang kondusif bagi pembelajaran bahasa Inggris.

Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap Bahasa Inggris. Penerapan metode pengajaran yang lebih interaktif dan berbasis praktik diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bahwa penelitian, dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA 4 Parepare disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu metode pengajaran yang kurang interaktif, minimnya motivasi intrinsik siswa, dan keterbatasan sarana pembelajaran.

Selain itu, kurangnya integrasi bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi faktor yang signifikan. Untuk meningkatkan minat siswa, disarankan agar guru mengadopsi metode pengajaran yang lebih inovatif, seperti penggunaan teknologi dalam pembelajaran serta peningkatan keterlibatan siswa dalam kegiatan berbasis praktik.

DAFTAR PUSTAKA
• Johnson, B. (2019). Effective Teaching Strategies in English Language Learning. New York: Springer.

• Santoso, D. (2021). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Bahasa, 12(2), 45-60.

• Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(*)

 

BAGIKAN:

Berita Terkait

1 dari 5

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *