AKARBERITA.com, Parepare – Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Kadir Halid didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja di Kota Parepare, Selasa (2/7).
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Komisi E DPRD Sulsel mengunjungi lokasi pembangungan Rumah Sakit Regional Hasri Ainun Habibie, di Tonrangeng, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat.
Hadir mendampingi, Wakil Wali Kota Parepare Pangerang Rahim, Sekretaris Daerah Parepare Iwan Asaad, serta sejumlah pejabat instansi terkait.
Ketua Komisi E DPRD Sulsel Kadir Halid mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka untuk melihat langsung progres pembangunan RS Hasri Ainun Habibie, karena akan memasuki proses lelang yang diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare. Selanjutnya, kata dia, anggaran akan diberikan secara bertahap, setelah ada progres dari pemenangnya.
“Kami mendukung Pemkot Parepare yang menargetkan rumah sakit ini akan selesai tahun ini. Apalagi, memang fisiknya sudah ada, kualitasnya bagus. Sekaligus mendukung program Pak Gubernur, dalam hal pembangunan rumah sakit skala regional,” katanya.
Kadir mengungkapkan, Pemerintah Provinsi rencanya akan membangun tiga rumah sakit regional dibeberapa daerah yakni Bone, Palopo dan Parepare. Hanya saja, bebernya, untuk Bone dan Palopo belum dapat dilaksanakan tahun ini karena harus tahun jamak, sehingga Parepare menjadi skala prioritas.
“Jadi, sangat wajar dan bisa diselesaikan pada tahun ini, karena pengerjaannya paling tidak 120 hari, dan fisik awal sudah ada, sehingga waktu yang tersisa sangat memungkinkan untuk diselesaikan, dan itu wajar dan normal,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Kadir, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan rumah sakit tersebut, pihaknya mendorong untuk segera diselesaikan dan dituntaskan, dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp75 milliar secara bertahap.
“Termasuk alat kesehatan, administrasi, dan lain-lain, yang jelas setelah selesai langsung beroperasi. Apalagi, tenaga kesehatannya juga sudah siap, belum lagi bantuan yang diterima Pemkot Parepare dari Jepang,” tutupnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Parepare Iwan Asaad menambahkan, proses lelang kelanjutan pembangunan rumah sakit tersebut sudah masuk di Unit Lelang Pengadaan (ULP) Setdako Parepare. “Berdasarkan laporan dari ULP, sudah 40 perusahaan yang mendaftar,” tandasnya.
(Luki)