AKARBERITA.COM, Wajo – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare menggelar kegiatan sosialisasi aplikasi M-Paspor di Sallo Hotel, Kabupaten Wajo, Kamis (22/5/2025). Sosialisasi ini mengusung tema “Buat Paspor Lebih Mudah dengan M-Paspor” dan bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat mengenai penggunaan aplikasi layanan paspor berbasis digital tersebut.
Kagiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sulawesi Selatan, serta berbagai unsur pemerintahan daerah seperti Dinas Catatan Sipil, Mall Pelayanan Publik, Kecamatan Tempe, seluruh kelurahan se-Kecamatan Tempe, serta sejumlah agen travel dan penyelenggara umrah.
Aplikasi M-Paspor merupakan bagian dari transformasi digital yang diusung oleh Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai bentuk peningkatan pelayanan publik yang transparan, cepat, mudah, dan terjangkau.
Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengajukan permohonan paspor secara daring melalui ponsel mereka.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Ade Yanuar Ikbal, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap penggunaan M-Paspor.
“Tidak sedikit masyarakat yang masih belum mengetahui bahwa sekarang proses pengurusan paspor bisa dilakukan langsung dari ponsel mereka. Untuk itu, sosialisasi ini menjadi sangat penting sebagai sarana edukasi dan diseminasi informasi,” ujar Ade.
Ia menambahkan, masyarakat perlu memahami dengan baik alur penggunaan aplikasi M-Paspor, mulai dari tahap pendaftaran, pengunggahan dokumen, hingga proses pembayaran dan verifikasi di kantor imigrasi.
Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber dalam dua sesi. Sesi pertama dibawakan oleh Aswan Nur, S.Sos., M.Si, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil, yang memaparkan tentang kebijakan adaptif Dukcapil. Sesi kedua diisi oleh Dr. Lucky Karim, S.E., S.H., M.Si, Analis Keimigrasian Ahli Madya, yang membahas pentingnya paspor sebagai identitas dalam perjalanan internasional serta instrumen pengawasan negara terhadap mobilitas warga negara dan orang asing, termasuk teknis penggunaan aplikasi M-Paspor.
Ade Yanuar juga berharap para peserta dapat menjadi agen informasi di lingkungan masing-masing, menyebarluaskan pengetahuan tentang pentingnya layanan digital yang bersih, efisien, dan akuntabel.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya paham, tapi juga mampu mengedukasi orang di sekitarnya tentang kemudahan pengurusan paspor melalui M-Paspor. Ini adalah langkah besar menuju pelayanan imigrasi yang lebih modern dan inklusif,” tutupnya.
(*)
