AKARBERITA.com, Sinjai – Pekerjaan Talud dan Jalan di Kabupaten Sinjai diduga dikerja secara asal. Pasalnya Talud Poros Saotengah-Massaile, KecamatanTellulimpoe yang baru dikerja tetiba ambruk setelah diguyur hujan, warga setempat yang ditemui beberapa hari yang lalu meyakini pengerjaan talud di daerahnya tidak sesuai spesifikasi.
“Masa’ baru di kerja sudah amruk kan aneh,” jelas Awi, salah satu warga Massaile.
Selain Talud di poros Saotengngah- Massaile yang diduga dikerja asal jadi, pengerjaan jalan (Hotmix) di Dompili menjadi sorotan warga dan Anggota DPRD Sinjai.
Pengerjaan ruas jalan Dompili-Batu Lappa, Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, menjadi viral di media sosial pasca beredarnya video pengerjaan jalan pada saat hujan.
Sontak warga dan anggota Dprd Sinjai turun ke lokasi untuk memastikan pengerjaan jalan yang menggunakan dana pinjaman Rp185 Milyar itu.
Andi Mappahakkang, yang ditemui pasca RDP kemarin meminta titik jalan ruas Dompili yang dikerja saat hujan agar diperbaiki karena kualitasnya di bawah standar.
“Jadi, RDP kemarin saya menegaskan untuk ruas jalan Dompili dan Talud di Saotengah-Massaile kembali dikerja, karena kualitasnya di bawah standar, di Dompili misalnya, banyak jalan yang retak, padahal baru hitungan hari pasca dikerja, begitupun dengan talud yang ambruk,” jelas Wakil Ketua Dprd Sinjai itu.
Lanjut dikatakannya, selain dirinya, Anggota Dprd Sinjai dari PPP, Zulkifly, meminta agar Pemerintah Daerah tidak serta merta menerima Pekerjaan Pertama (PHO) sebelum ada perbaikan dari kontraktor.
“Bukan cuma saya (PAN) yang menyoalkan pengerjaan jalan dan Talud, pasalnya Pak Zulkifly berharap Dinas PUPR tidak menerima PHO sebelum ada perbaikan,” ungkapnya.
Semantara, Anggota Komisi III DPRD Sinjai, Andi Jusman dari Fraksi Nasdem, yang juga hadir di RDP kemarin, meminta agar RDP tersebut diskorsing demi mencari solusi yang terbaik atas pekerjaan Jalan Ruas Dompili dan Talud yang ada di Poros Saotengah-Massaile.
“Saya minta rapat kemarin diskorsing sebelum ada solusi terkait dengan pekerjaan yang dimaksud, dan berharap agar agenda RDP selanjutnya semua Kontraktor yang mengerjakan Jalan di Sinjai dihadirkan. Ini penting karena bukan cuma ruas Dompili yang dikeluhkan, tapi juga ada beberapa pekerjaan jalan di Kecamatan lain yang perlu dipertanyakan pekerjaannya,” jelasnya.
PPK Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sinjai, Agus Zainal, yang dikonfirmasi berdalih sudah menekankan kepada pelaksana agar pekerjaan hotmix dihentikan jika cuaca tidak memungkinkan.
“Ini sudah berkali-kali diberikan penekanan kepada pelaksana agar kalau hujan dihentikan pekerjaannya. Pelaksana dihadapan Dewan berjanji akan melakukan Perbaikan,” katanya.
Diketahui, paket pekerjaan tersebut dikerjakan oleh PT Intan Indah Pelangi dengan konsultan Pengawas CV Darma Anugerah Konsultan. Adapun jumlah Anggaran sebesar Rp 23 Miliar lebih.
Diketahui Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sinjai akhirnya menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Jalan Paket V, di Ruang Rapat DPRD Sinjai, Kamis (25/6).
RDP yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Sinjai Akmal, membahas mengenai adanya temuan Dewan dan keluhan .asyarakat mengenai sejumlah pekerjaan infrastruktur yang dinilai dikerja asal jadi.
(Bagus)