AKARBERITA.com, Parepare – Ketidakstabilan daya listrik dalam dua pekan terakhir yang dialami Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Parepare mengakibatkan pelayan terhadap masyarakat tidak maksimal. Hal tersebut dikeluhkan salah satu warga yang harus menunggu lama lantaran lambannya proses dokumen yang diajukan.
“Lama saya menunggu, belum selesai juga dokumen yang kami ajukan,” katanya.
Dikonfirmasi terkait itu, Kepala Bidang Pendapatan Badan Keuangan Daerah (BKD) Parepare Prasetyo Catur Kristianto tidak membantah jika saat ini pihaknya menghadapi kendala terkait daya listrik yang tidak stabil. “Sudah sepekan berusaha kami tangani, tapi tetap saja masih tidak stabil,” katanya.
Tidak stabilnya daya listrik di kantor pelayanan BKD, kata Prasetyo, bahkan bisa berefek pada server yang menampung 44 ribu data objek pajak yang ada di Parepare. Bergeser sedikit saja, kata dia, bisa mengacaukan ribuan data. Tak hanya pergeseran luasan tanah, tapi jiga hingga nilai pajak.
“Tapi masih tetap kami usahakan lakukan pembenahan dengan melibatkan tenaga khusus untuk membackup agar tidak berimbas di server kita. Persoalan ini juga telah kita laporkan ke pimpinan,” papar Prasetyo.
Sementara Plt BKD Parepare Agussalim yang dikonfirmasi terkait hal itu mengaku belum tahu menahu terkait persoalan daya listrik yang berimbas pada layanan masyarakat di instansi yang dipimpinnya. “Saya belum tahu, nanti saya coba tanyakan masalahnya,” katanya singkat.
Terpisah, Sekretaris BKD Parepare Awaluddin mengungkapkan, terkait persoalan daya listrik tersebut, dia bahkan telah meminta pada pihak PLN untuk dilakukah pengecekan. Karena, kata dia, baru kali ini, listrik menjadi kendala di BKD. “Bahkan petugas PLN sudah turun beberapa kali lakukan pengecekan, namun belum kami tahu penyebabnya,” katanya.
Antisipasi lain, jelas Awaluddin, staf setempat juga telah dihimbau untuk membatasi penggunaan listrik yang dianggap tidak terlalu penting. Misalnya, kata pengurangan pendingin ruangan atau AC.
“Kami padahal ada gardu listrik tersendiri dan dayanya besar. Dan tak ada penambahan barang elektronik. Makanya kami juga bingung, sementara pihak PLN juga belum memberi informasi. Mungkin karena belum mendapat penyebab tidak stabilnya daya listri,” tandasnya.
(Dwi)