AKARBERITA.com, Parepare – Pemerintah Kota Parepare, menunjukkan totalitas kepeduliannya terhadap bencana dan para korban gempa bumi yang mengguncang Provinsi Sulawesi Barat, yang memilih meminggalkan sementara lokasi bencana dan mengungsi ke Parepare. Selain memberi bantuan logistik dan layanan kesehatan bagi eksodus yang meninggalkan Sulbar, pemkot Parepare melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Parepare, juga membuka layanan administrasi kependudukan.
Sekretaris Disdukcapil Parepare, Adi Hidayah Saputra mengatakan, dokumen kependudukan menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Para korban gempa Sulbar yang tidak sempat menyelamatkan dokumen kependudukannya, seperti KTP, kata Adi, menjadi perhatian pemkot Parepare. “Pemkot Parepare hadir untuk memastikan beban mereka tidak bertambah karena dokumen kependudukannya tidak terselamatkan,” katanya.
Eksodus asal daerah bencana yang membutuhkan layanan administrasi kependudukan, kata Adi, juga tak perlu ke Disdukcapil. Karena, kata dia, pihak kelurahan akan mendatangi titik-titik pengungsian di wilayah mereka untuk melakukan pendataan pengungsi.
“Kami berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan melakukan pendataan korban gempa yang dokumen kependudukannya tidak terselamatkan. Laporan dari kecamatan dan kelurahan menjadi dasar kami untuk melakukan pencetakan ulang,” papar Adi.
Pendataan juga bertujuan untuk memastikan kebutuhan pokok dan kesehatan para pengungsi dapat terlayani. “Khusus untuk KTP elektronik sepanjang sudah melakukan perekaman, bisa kami cetak langsung. Dan untuk dokumen lainnya, akan kami koordinasikan dengan pihak Dukcapil daerah asal, dan pencetakannya tetap kami lakukan di Parepare,” jelasnya.
Dokumen yang telah tercetak, nantinya akan diantarkan langsung ke tempat pengungsi, dengan berkoordinasi lurah dan camat setempat. “Pelayanan Dukcapil Parepare, harus membahagiakan khususnya bagi saudara-saudara kita korban gempa,” tandasnya.
(Gits)