AKARBERITA.com, Parepare – Sales Executive LPG I Sulawesi Risal Arsyad mengemukakan, dari pantauan yang dilakukan selama dua hari ke pangkalan-pangkalan gas elpiji ukuran 3 Kg, stok yang disalurkan Pertamina yang mencapai 5.600 tabung sehari, aman dan tetap tersedia pada 230 pangkalan yang tersebar di Parepare.
“Tak ada kelangkaan elpiji 3 Kg. Stok yang disalurkan Pertamina, sesuai yang ada dipasaran. Rata-rata pangkalan, memiliki lima hingga 70 tabung untuk didistribusikan memenuhi kebutuhan konsumen yang berhak menggunakan gas ukuran 3 Kg,” jelasnya.
Elpihi 3 Kg, kata Risal, hanya disalurkan ke agen yang diteruskan ke pangkalan. Sehingga, kata dia, pemantauan dan pengawasan hanya dilakukan hingga tingkat agen.
Sementara untuk pengecer, kata Risal lagi, Pertamina memang tidak menyediakan karena dianggap sebagai perusak harga. Kemungkinan, kata dia, isu terkait langkanya LPG 3Kg, dilakukan oknum pengecer karena semakin ketatnya penyaluran.
“Dipangkalan, harga dibandrol Rp15.500 pertabung. Hanya boleh dijual pada warga yang berhak, karena gas melon memang peruntukkannya bagi warga kurang mampu karena disubsidi oleh pemerintah. Pangkalan tidak boleh menjual ke pengecer,” tegasnya.
Risal memastikan, kelangkaan gas yang dikeluhkan warga bukan karena adannya penimbunan atau pengurangan stok. Karena, kata dia, stok perhari untuk Parepare sebanyak 5.400 tabung, yang belum lama ini ditambah sebanyak 15%. Dan stok ditingkat pangkalan pun masih tersedia dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Pembelian yang lebih tinggi untuk stok rumah tangga, ditambah munculnya pedagang makanan dadakan jelang ramadan, membuat persediaan lebih cepat habis. Tapi tetap kita salurkan belasan ribu elpiji sesuai jatah untuk Parepare,” ujarnya.
Dan mengantisipasi penyalahgunaan gas meslon, baik pada rumah makan, ASN, TNI dan Polri, pihak Pertamina bersama pemkot setempat dalam hal ini Dinas Perdagangan, akan melakukan razia. Jika ditemukan adanya penggunaaan gas melon pada pihak yang dianggap tidak berhak, maka akan dilakukan penarikan dan diganti dengan gas ukuran 5,5 Kg.
“Tentu kita berharapkan, yang tidak berhak menggunakan LPG 3Kg, sadar diri. Elpiji 3 Kg hanya untuk warga kurang mampu,” katanya.
(Dwi)