AKARBERITA.com, Pinrang – Setahun terakhir, murid kelas tiga di SDN 47 Bittoeng, di Sulengka, Kelurahan Bittoeng, Kabupaten Pinrang, mengikuti proses belajar dengan cara melantai. Belajar ala lesehan tersebut terpaksa harus dilalui belasan murid lantaran Ruang Kelas Belajar (RKB) mereka tidak dilengkapi sarana meja dan kursi belajar.
Saskia Putri, salah satu murid mengaku selain cepat capek, belajar dengan posisi melantai juga kerap membuat punggung dan pinggangya kesakitan. Terkadang, kata Saskia, dia dan teman-temannya mengambil posisi tiarap jika kecapean menunduk saat harus menyelesaikan tugas yang diberikan guru. “Sudah lama kami begini (melantai). Capek dan bahu selalu sakit,” keluhnya.
Kepala SDN 47 Sulengka Haris yang dikonfirmasi, Sabtu (31/8) mengaki jika kondisi terjadi pasca renovasi ruang kelas tiga pada Oktober 2018 lalu. Pihaknya, kata Haris, bahkan sudah dua kali mengajukan permintaan mobiler untuk RKB pada sekolah yang dipimpinnya. “Karena kursi dan meja yang lama, pasca renovasi RKB tidak bisa lagi digunakan,” jelas.
Pihaknya, kata Haris, juga tidak bisa mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena keterbatasan anggaran dan besarnya kebutuhan sekolah yang lainnya. “Diantaranya pengadaan buku belajar dan kebutuhan murid lainnnya,” ujarnya.
Namun, tambah Haris, pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Duampanua sudah meninjau lokasi sekolah yang berada di sekitar areal persawahan tersebut. “Kita sudah dijanjikan paling lambat dalam sebulan ke depan, kursi dan meja untuk belajar anak-anak kami, direalisasikan,” tandasnya.
(Dwi)