AKARBERITA.com, Parepare – Kebakaran menghanguskan delapan rumah warga, di Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, sekitar pukul 12.30 Wita, Minggu (30/08).
Camat Bacukiki Barat, Fitriany mengatakan, tercatat sebanyak 29 jiwa yang harus kehilangan tempat tinggal, berasal dari 10 kepala keluarga (KK). “Rumah warga yang habis terbakar akibat bencana ini, sebanyak delapan unit,” katanya.
Diungkapkan Fitriany, dugaan sementara api berasal dari rumah warga bernama Ramlah. Informasi yang didapatkan, kata dia, sebelum meninggalkan rumahnya untuk menjalankan salat di masjid, warga tersebut sempat melakukan kegiatan memasak. “Kebetulan warga kami itu tinggal sendiri di rumahnya. Mungkin lupa mematikan kompor. Tapi itu baru sebatas dugaan,” katanya.
Langkah awal pasca bencana, tambah Fitriany, selain melakukan pendataan guna menaksir jumlah kerugian akibat bencana tersebut, juga dibuka posko yang ditempatkan di kantor kelurahan, dan mengintenskan koordinasi dengan Dinas Sosial serta BPBD Parepare. “Posko bantuan melibatkan berbagai pihak, termasuk tim kesehatan serta dari TNI dan Polri,” jelasnya.
Sementara Lurah Sumpang Minangae, Widin Wijaya mengatakan, peristiwa terjadi di wilayah padat penduduk Api betul – betul baru bisa dikuasai oleh tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Parepare, sekitar tiga jam setelah kejadian.
Widin menjelaskan, pemadaman melibatkan empat unit damkar, dan saat pendinginan, tim dari Polres Parepare, langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian, untuk mengamankan aset warga yang masih bisa diselamatkan.
Pihaknya, kata Widin lagi, pihaknya tak henti-henti mengingatkan warga untuk mewaspadai cuaca yang saat ini kurang bersahabat, utamanya angin kencang. “Tak henti kami imbau pada warga, ke depannya kita harapkan warga lebih meningkatkan kewaspadaan. Tidak meninggalkan rumah sebelum mengecek listrik dan kompor,” paparnya.
Pemkot, tambah Widin, juga membuka dapur umum di sekitar lokasi buat para korban, selain membuka posko bantuan bagi para korban.
(Dwi)
