AKARBERITA.com, Maros – Balai Riset Perinakan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRBAP3) menggelar Workshop Nasional Penyuluhan perikanan tahun 2019, di Kabupaten Maros, Senin (28/10).
Pelaksana Tugas (PlT) Kepala BRBAP3, Andi Indra Jaya Asad menjelaskan, pelaksanaan penyuluhan ini menghadirkan penyuluh dari tiga provinsi, yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Sulawesi Barat.
“Para penyuluh akan dibekali pengetahuan tentang teknologi perikanan. Dengan harapan, para penyuluh akan lebib memahami dan memiliki pengamalan sebagai bekal mereka di lapangan, untuk menjadi penyambung ke nelayan,” katanya.
Indra menjelaskan, pihaknya juga akan mendistribusikan hasil riset kepada penyuluh. Supaya, katanya, mereka yang menyampaikan kepada pelaku pembudi daya perikanan tentang aplikasi hasil riset teknologi ini.
Indra menambahkan, salah satu hasil riset yang akan diperkenalkan ke penyuluh, dan pelaku budi daya perikanan adalah aplikasi laut nusantara. Aplikasi tersebut, jelasnya, diyakini akan memudahkan kerja nelayan dalam penangkapan ikan, apalagi penggunaan aplikasi tersebut sangatlah mudah karena hanya berbekal android.
“Dari penggunaan aplikasi ini, maka nelayan akan mengetahui dimana posisi keberadaan ikan yang layak tangkap. Selain itu, ada juga teknologi maggot, berupa pakan ikan. Selain itu, kita juga akan memperkenalkan probiotik rica yang merupakan hasil riset kami sendiri,” terangnya.
Indra menambahkan, Probiotik Rica merupakan salah satu produk unggulan Balai Riset Perikanan BRPBAP3, yang sudah diaplikasikan di berapa lokasi tambak budidaya udang di Indonesia.
“Seiring dengan sertifikasi produk yang sedang berjalan dan rencana hirilisai produk ungggulan probiotik rica, maka perlu dilakukan survei dampak sosial ekonomi penerapan probitik rica di pembudidaya. Tiga lokasi yang dipilih sebagai lokasi survei yaitu Kabupaten Pangkep, Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Luwu Timur,” tutupnya.
(Naila)