AKARBERITA.com, Parepare – Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Parepare Dinas Kesehatan (Diskes) Parepare, Sriyanti Ambar, diundang menjadi narasumber, dalam kegiatan Orientasi Pengendalian Rabies Melalui Pendekatan One Health.
Kegiatan tersebut, diselenggarakan oleh World Health Organization (WHO/Organisasi Kesehatan Dunia) dan Kementrian Kesehatan Subdit Zoonosis, di Kecamatan Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, selama tiga hari.
Sriyanti mengatakan, Parepare sudah menjadi percontohan untuk model Rabies Centre (RC) khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel), karena sudah mendapat pengakuan dari Kementrian Kesehatan. Sehingga, kata dia, pihaknya kembali menerima undangan untuk menjadi narasumber terkait RC.
“Jadi, materi yang saya bawakan yaitu pembelajaran tentang pengendalian rabies melalui sistem informasi rabies zoonosis, yang menggunakan konsep one health,” katanya, Jumat (28/06/2019).
Sriyanti menjelaskan, penanganan penyakit-penyakit zoonosis (penyakit yang bersumber dari hewan) yang bukan hanya rabies, perlu melibatkan segenap stakeholder dari semua jenjang administrasi, termasuk masyarakat.
“Tidak hanya itu, lintas wilayah juga harus berpartisipasi karena terjadinya kasus kejadian luar biasa rabies seperti di NTT, yang diakibatkan adanya lalu lintas hewan lintas pulau,” bebernya.
Oleh karena itu, Sriyanti berharap, sedapat mungkin bisa diterapkan suatu sistem informasi terintegrasi yang terupdate, dan dapat mudah diakses setiap saat, untuk kebutuhan pengambilan kebijakan dan intervensi penanganan lanjutan.
“Sehingga, diperlukan komitmen untuk saling bersinergi dalam penanganan dan pencegahannya,” tandasnya.
Luki