AKARBERITA.com, Parepare – Mantan Wakil Ketua DPRD Parepare periode 2014-2019 Andi Firdaus Djollong, secara resmi menduduki jabatan sebagai Direktur PDAM Parepare menggantikan posisi Lukman Hakim.
Pelantikan dan pengambilan sumpah Direktur PDAM, Andi Firdaus Djollong dilakukan Wali Kota Parepare Taufan Pawe di Gedung Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Walikota Parepare, Selasa, (26/11).
Terpilihnya Firdaus Djollong sebagai Direktur PDAM bukanlah hal mudah. Ia berhasil melalui berbagai tahapan proses seleksi mulai dari tes tertulis keahlian, psikotes, uji kepatutan dan kelayakan hingga wawancara oleh Wali Kota. Dari sejumlah tahapan itu, mantan Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) ini berhasil menempati posisi teratas.
Pelantikan dimulai dengan pembacaan surat pernyataan kesanggupan menjalankan tugas oleh Direktur PDAM Parepare yang terpilih, serta penandatanganan surat kontrak kinerja dan kesanggupan melaksanakan tugas.
Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe usai melantik banyak berpesan kepada Direktur PDAM yang baru itu. Salah satu yang ia pesankan adalah keluhan air keruh yang sampai di rumah masyarakat.
“Dari 2.300 pengaduan masyarakat setiap tahunnya, pada tahun 2019 menjadi nol persen. Hanya saja yang menjadi keluhan saat ini keruhnya air yang sampai di rumah masyarakat. Ini PR besar bagi Direktur PDAM yang baru. Satu pesan saya, segera bergerak responsif atasi keluhan ini,” pesan Taufan.
Selain itu, ia juga menantang Firdaus Djollong untuk mengatasi kebocoran non fisik yang banyak terjadi. Dan bisa diharapkan bisa menerapkan sistem Geolistrik dalam mengatasi keluhan ketersediaan air bersih di Parepare ini serta tak lupa Taufan juga meminta agar Direktur PDAM melaporkan progres kinerja pertriwulan.
“Tantangan kebocoran non fisik, ini terkait paradigma. Ada yang nikmati PDAM tapi tidak tercatat sebagai pelanggan dan tidak membayar. Saya minta ini kita perangi bersama, termasuk Kejari dan Polres. Tidak kalah pentingnya, saya ingin sekali ada progres PDAM pertiga bulan. Cepat mengambil langkah, lakukan audit khusus untuk tujuan tertentu, lakukan pencatatan aset di PDAM. Lakukan transparansi dengan strategi titik nol. Anda tidak dapat mensejahterakan pegawai jika anda tidak lakukan audit khusus,” katanya.
Sementara, Andi Firdaus Djollong menguraikan, langkah-langkah serta upaya strategis yang akan dilakukan dalam peningkatan laba PDAM, dengan memulai menginventarisir sejumlah potensi yang ada.
“Jika PDAM bisa memperlihatkan profesionalisme dan produktif, maka peningkatan laba perusahaan bisa kita lakukan. Kita punya banyak potensi dan peluang, kita ditunjang debit air salo’ Karajae, debit air 14 sumur dalam, dan jumlah pelanggan yang memadai dan tekan efesiensi, pelan-pelan kita bisa menaikkan gaji pegawai. Di beberapa daerah sudah menerapkan, termasuk PDAM Makassar,” pungkasnya.
(Syari)