AKARBERITA.COM, Parepare – Pemerintah Kota Parepare menunjukkan komitmennya dalam mendukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang secara resmi diluncurkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Republik Indonesia (Kemendukbangga/BKKBN).
Program nasional yang digagas oleh Konsorsium Komunitas Penggiat Ayah Teladan (KOMPAK TENAN) bersama BKKBN ini dicanangkan secara serentak di seluruh Indonesia, dengan pusat kegiatan di Gedung Islamic Center, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di Kota Parepare sendiri, kegiatan ini dilaksanakan di aula Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).
Kepala DPPKB Parepare, Amarun Agung Hamka, menyambut antusias program ini dan menegaskan kesiapan serta komitmen Pemerintah Kota Parepare dalam menyukseskannya.
“Pemerintah Kota Parepare tentu sangat mendukung dan siap melaksanakan program GATI ini. Program ini sangat relevan dengan upaya kita dalam menciptakan keluarga berkualitas yang dimulai dari peran aktif seorang ayah di dalam rumah tangga,” kata Hamka.
Hamka juga menjelaskan, Gerakan Ayah Teladan Indonesia hadir sebagai bentuk penguatan peran ayah yang bukan hanya sekadar pencari nafkah, melainkan juga sebagai sosok panutan, pelindung, dan pendidik bagi anak-anak di dalam keluarga.
“Peran ayah dalam keluarga sangat penting, tidak hanya sebagai pencari nafkah untuk keluarga, tapi juga sebagai panutan, pelindung, dan pendidik bagi anak. Oleh karena itu program GATI hadir sebagai wujud nyata komitmen kita untuk mendorong peran aktif para ayah dalam membangun keluarga berkualitas,” terangnya.
Sementara itu, dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., mengingatkan pentingnya konsistensi dalam menjalankan program ini. Menurutnya, GATI merupakan jawaban atas tantangan perubahan zaman yang membuat jarak komunikasi antara ayah dan anak semakin jauh, terutama di era digital saat ini.
“Jangan sampai ini kita launching, tapi besok langsung finishing. GATI lahir sebagai respon atas fenomena berkurangnya kedekatan antara anak dan ayah di era digital. Banyak anak-anak lebih sering berkomunikasi dengan ponsel dibanding dengan ayahnya sendiri. Ini yang harus kita ubah,” tegas Wihaji.
Sebagai bagian dari peluncuran GATI, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelayanan vasektomi secara serentak di berbagai daerah, sebagai bentuk dukungan terhadap program Laki-laki Berencana yang mendorong kesadaran pria dalam perencanaan keluarga.
Dengan kehadiran GATI, diharapkan peran ayah dalam mendidik dan membentuk karakter anak menjadi semakin kuat, sehingga tercipta generasi yang lebih tangguh, berkualitas, dan berdaya saing di masa depan.
(*)