AKARBERITA.com, Parepare – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Perdagangan menggandeng Perum Bulog menggelar operasi pasar. Hal itu dilakukan sebagai upaya menstabilkan harga sembako jelang perayaan Idul Adha.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Parepare, Ady Zulkifli mengatakan, operasi pasar ini sudah berlangsung selama tiga hari di beberapa titik di Kelurahan, seperti Kelurahan Sumpang Minangae, Kelurahan Lumpue, dan Kelurahan Ujung Bulu.
“Untuk hari ini jadwalnya di Kelurahan Lakessi dan Kelurahan Kampung Pisang. Dan kita laksanakan selama 8 hari ke depan sebelum hari Raya Idul Adha. Setelah Idul Adha kami lanjut lagi bersama Bulog untuk menstabilisasi harga karena pasti ada lonjakan jelang Idul Adha, makanya kami laksanakan sebelum dan setelah hari raya,” katanya, Jumat (09/07/2021).
Sementara, Wakil Kepala Perum Bulog Parepare Andi Fatris. Ia menguraikan, program ini ada kerja sama antara Pemerintah Kota Parepare dan Bulog dalam menekan lonjakan harga yang pada umumnya terjadi jelang lebaran.
“Saat ini sembako mungkin agak sedikit naik jadi kita melakukan operasi pasar dan kerja sama dengan Disperindag. Karena mobilitas yang tersedia di Bulog dan sesuai dengan permintaan di masyarakat, item-item operasi pasar ini ada beras, minyak dan gula. Daging tidak kita bawa karena adanya hambatan seperti listrik. Tetapi jika masyarakat ada permintaan daging kita siap melayai dengan harga murah antara Rp 7.500 sampai Rp 8.000, ini dalam menghadapi hari raya,” paparnya.
Mengenai ketersediaan pangan di Bulog enam bulan ke depan, pihaknya menjamin aman terkendali. Gudang Bulog untuk daerah wilayah cabang Parepare, termasuk Pinrang, Barru dan Parepare juga terpenuhi.
“Saat ini gudang full semua apalagi kita baru saja melakukan pengadaan. Jadi semua aman,” jelasnya.
Harga beras medium yang dibuka untuk masyarakat lanjut dia, seharga Rp 8.500 per kilo, sementara harga di pasaran bisa mencapai sekira Rp 10 ribu per kilo.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare, HM. Taufan Pawe menegaskan instansi terkait (Dinas Perdagangan) untuk rutin memantau kondisi harga sembako di pasaran.
“Kalau ada lonjakan harga, cepat bergerak lakukan operasi pasar. Jika masih belum stabil, lakukan pasar murah,” pesan Taufan yang kini ditindaklanjuti oleh Dinas Perdagangan.
(Sri)