AKARBERITA.com, Maros – Gempa susulan 5.0 skala richter yang terjadi di Sulawesi Barat pada Sabtu, 16 Januari subuh hari tadi, juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Maros.
Dampak gempa itu, membuat ruas jalan poros Maros-Bone lumpuh total setelah terjadi longsor yang membuat material bebatuan menutupi badan jalan. Sehingga, untuk membersihkan badan jalan petugas pun terpaksa menurunkan dua alat berat untuk memindahkan material longsor dari badan jalan.
Akibat longsor ini pun membuat kemacetan panjang hingga lima kilometer, sehingga seluruh kendaraan yang dari atau menuju Maros-Bone harus tertahan menunggu pembersihan material longsor oleh pihak terkait.
PPK 3.1 BBPJN Makassar, Leo Laetemia mengatakan, informasi itu diterima sekitar pukul 07.45 WITA. Dia memperkirakan, ada pergeseran tanah pasca gempa yang terjadi di Sulbar.
“Jadi, pengaruhnya akibat gempa. Jadi memang ada beberapa yang kondisinya tidak stabil karena duduk dibatuan kapur gitu. Kita akan pikirkan bagaimana penanganan selanjutnya,” jelasnya.
Setelah menunggu beberapa jam, dua alat berat milik Dinas Pekerjaan aumum Kabupaten Maros diturunkan untuk melakukan pembersihan material longsor. Upaya pembersihan inipun, berlangsung lebih dari satu jam karena petugas harus berhati-hati dengan kemungkinan adanya longsor susulan.
Sementara, Kepala BPBD Maros, Fadli menjelaskan, saat ini pihaknya sementara melakukan pembersihan batu-batu yang menghalangi dan membuka akses jalan agar bisa dilalui kendaraan.
“Tidak ada korban jiwa. Hanya saja memang terjadi kemacetan panjang akibat longsor ini. Kita berharap arus transportasi bisa berjalan normal kembali setelah pembersihan material di badan jalan sudah dibersihkan,” ungkapnya.
Hingga kini petugas masih terus melakukan upaya pembersihan material longsor yang terjadi di dua titik secara bersamaan di Jalan Poros Maros-Bone ini.
Naila