Daerah

Layanan Batik Air Menuai Sorotan

AKARBERITA.com, Maros – Penumpang maskapai penerbangan Batik Air rute Makassar – Kendari yang gagal terbang, komplain karena pelayanan tidak memuaskan dan tebang pilih kepada penumpang.

Hal itu, lantaran penumpang di bandara internasional Sultan Hasanuddin tujuan Kendari yang akan berangkat pada pukul 14.50 WITA, batal berangkat akibat adanya pelayanan yang tidak memuaskan yang diberlakukan oleh pihak maskapai Batik Air, Rabu (23/4).

Salah seorang penumpang maskapai Batik Air batal berangkat , Zion N Tambunan mengatakan, pihaknya selaku penumpang yang akan nantinya berangkat ke Kendari, tidak merasakan keadilan dan kenyamanan serta perlakuan yang tidak adil, atas kelakuan staf dan pekerja maskapai Batik Air yang bertugas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

“Kami tidak mendapatkan perlakuan pelayanan seperti konsumen lainnya, dimana kami menduga kelas kabin milik penumpang lain melebih standar yang ditentukan, melebihi dari 7 (tujuh) kg untuk bagasi kabin. Namun, mereka tetap saja menaikkan dipesawat sedangkan bawaan kabin kami dicekal, sehingga kami merasa sangat dirugikan, atas perbuatan dan perilaku pihak staf dan pekerja makapai batik air,” paparnya.

Zion menegaskan, pihaknya selaku konsumen penumpang Batik Air, meminta kepada Direksi PT Lion, agar cepat menanggapi dan memberikan kesimpulan terhadap komplain sebagai penumpang maskapai Batik Air. Karena, katanya, ada empat porting yang tidak diberangkatkan hanya dengan hal sepele dan tidak masuk akal.

Lanjut Zion, pihaknya sudah meminta petugas Batik Air agar bagasi dapat digabungkan dalam satu koper dengan jumlah berat 14 kg, tetapi dari pihak maskapai selalu menerapkan prinsip S.O.P sedangkan SOP nya tidak dilaksanakan pada setiap penumpang yang akan menggunakan maskapai Batik Air.

“Kami selaku konsumen meminta kepada pihak staf maskapai Batik Air agar memeriksa dan melakukan secara selektif kepada setiap calon penumpang, apakah benar bagasi kabin penumpang itu benar dengan berat 7kg semuanya, tetap pihak maskapai hanya terdiam dan hanya memberikan seribu alasan yang tidak berdasarkan aturan dan hukum,” jelasnya.

Olehnya itu pihaknya meminta kepada agar pihak PT Lion Grup agar koperatif terkait komplain tersebut, dan juga meminta agar pihaknya diberikan fasilitas. Karena, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan fasilitas sama sekali, sementara kerugian yang begitu besar timbul akibat insiden tersebut.

“Sampai saat ini kami masih terkatung-katung atau tidak jelas nasib kami di Kota Makassar, dan sampai kapan kami disini menunggu kepastian dari PT. Lion Group kepada kami. Kami selaku konsumen menegaskan bahwa seluruh kerugian kami dalam hal ini, akan kami hitungkan selama kami masih di Kota Makassar,” ungkapnya.

Zion menambahkan, dalam hal ini pihaknya sudah beberapa kali meminta agar dinegosiasikan dengan koperatif dengan menyelesaikan secara musyawarah, baik dari pihak konsumen maskapai kepada manajemen PT Lion Grup, akan tetapi pihak manajemen PT Lion Air mengaku salah, dan tidak menawarkan solusi untuk penumpang sampai saat ini.

“Hanya karena alasan melewati batas maksimal barang bawaan di kabin per orang, Batik Air tega dan tidak meletakkan rasa sosialnya kepada organisasi konsumen dan tidak memberangkatkan satu rombongan penumpang (4 orang),” ujarnya.

“Selaku konsumen yang dirugikan, akan mempersoalkan masalah ini ke rana hukum, karena memang kami sudah mengajak pihak PT Lion Air untuk menyesuaikan secara kekeluargaan untuk mencari solusi agar para pihak tidak ada yang dirugikan, akan tetapi pihak mereka tidak membuat ruang dan tidak menghargai hak kami selaku konsumen, dan tidak menerapkan kewajibannya sebagai pihak maskapai untuk melindungi konsumennya,” tandasnya.

(Naila)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!