Daerah

Akibat Kemarau Panjang, PDAM Maros Alami Kerugian

AKARBERITA.com, Parepare – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Maros mengalami kerugian ratusan juta selama Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pattontongan mati. Hal tersebut diungkapkan Baddar.

Baddar mengatakan, tidak berfungsinya IPA Pattontongan ini membuat PDAM Maros merugi sebesar Rp343 juta. Selain itu, kondisi ini pun berdampak pada sejumlah perumahan yang tersebar di tiga kecamatan yakni, Mandai, Marusu dan Tanralili.

“Perhari kita merugi sekitar Rp26 juta. Jadi kalau selama 13 hari hitungannya sekitar Rp343 juta. Ini berdampak terhadap 7.232 sambungan rumah atau pelanggan PDAM,” ungkapnya.

Baddar menjelaskan sehari-harinya jika dalam keadaan normal kapasitas IPA Pattontongan ini memiliki kapasitas 90 liter per detik. Menyikapi permasalahan ini Baddar mengaku menyalurkan air bersih ke pelanggan PDAM yang tesebar di tiga kecamatan.

“Selama musim kemarau kita menyalurkan bantuan air bersih di Kecamatan Mandai, Tanralili, dan Marusu. Ini upaya yang kita lakukan selama debit air dari IPA Pattontongan mati,” katanya.

Baddar mengakui jika akibat tidak beroperasinya mesin IPA ini menyebabkan pasokan air bersih ditiga kecamatan disinyalir akan terganggu. Gangguan pelayanan air minum ini, kata dia, selain juga disebabkan oleh kemarau juga disebabkan adanya kebocoran.

“Kurangnya pasokan air IPA Pattontongan yang airnya bersumber dari Bendungan Lekopancing ini juga diperparah dengan banyaknya kebocoran di kanal,” katanya.

Menurutnya kebocoran pada kanal bukan hanya karena faktor alam tapi juga ulah warga sekitar yang disengaja. Seperti warga yang mengambil air untuk kebutuhan pertanian atau areal persawahan mereka.

“Kita mengimbau kepada semua pihak untuk memahami dan menyadari bahwa air minum itu adalah prioritas,” imbaunya.

(Naila)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
error: Content is protected !!